Kamis, 08/10/2020 07:43 WIB
Kuwait, Jurnas.com - Emir Kuwait, Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber Al Sabah menunjuk Sheikh Meshal al-Ahmad al-Jaber Al Sabah sebagai putra mahkota baru dari kerajaan Teluk Persia yang kaya minyak.
Mengutip pernyataan dari kantor Sheikh Nawaf, kantor berita negara KUNA melaporkan pada Rabu bahwa Sheikh Meshal, wakil kepala Pengawal Nasional dan saudara almarhum emir, telah dipilih sebagai pewaris takhta Kuwait.
Sekarang, pengangkatan Syekh Meshal, 80 tahun, harus disetujui parlemen.
Pada Selasa (6/10), Ketua Parlemen Marzouq al-Ghanim mengatakan bahwa meskipun masa jabatan majelis akan berakhir pada hari Kamis menjelang pemilihan yang akan datang, itu akan mengadakan sesi luar biasa jika emir baru memilih putra mahkota pilihannya pada Rabu.
Pakar Kuwait menggambarkan Sheikh Meshal sebagai sosok yang kuat, yang menghindari pertempuran politik dan menghabiskan sebagian besar karirnya membantu membangun aparat keamanan dan pertahanan negara.
“Amir akan mendengarkan pandangannya, dia akan memberikan pengaruh seperti itu,” kata ilmuwan politik Kuwait dan mantan utusan PBB Ghanim Alnajjar. Fokusnya adalah keamanan, peradilan, dan masalah domestik lainnya.
Sheikh Meshal telah menjadi wakil kepala Garda Nasional sejak 2004 dan menjadi kepala Keamanan Negara selama 13 tahun setelah bergabung dengan Kementerian Dalam Negeri pada 1960-an.
Wartawan Kuwait Faisal al-Qanae pernah menggambarkannya sebagai "musuh terbesar" kronisme dan pelanggar hukum.
Sheikh Nawaf yang berusia 83 tahun, mantan putra mahkota Kuwait, menggantikan saudara tirinya, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber Al Sabah, yang meninggal pada 29 September di usia 91 tahun.
Sheikh Sabah adalah arsitek kebijakan luar negeri modern negaranya dan mediator dalam beberapa krisis terburuk yang mencengkeram kawasan Teluk Persia. (Press TV)
Keyword : Emir KuwaitSheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber Al SabahSheikh Meshal al-Ahmad al-Jaber Al Sabah