Sosialisasi Di Sewon Bantul, Gus Jazil: Nilai-Nilai Pancasila Harus Hadir Dalam Pembangunan

Senin, 05/10/2020 11:57 WIB

Bantul, Jurnas.com - Ratusan masyarakat Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada hari Minggu, 4 Oktober 2020, yang terdiri dari kia, bu nyai, pemuda, dan element masyarakat lain seperti Pemuda Anshor dan Banser berkumpul di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berada di Kecamatan Sewon.

Mereka berada di sana untuk mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih dikenal dengan Sosialisasi 4 Pilar MPR. Hadir dalam sosialisasi Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Anggota MPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sukamto, dan Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslich.

Dalam pemaparan Jazilul Fawaid menuturkan dirinya senang dan bahagia bisa hadir di Sewon. “Saya dan staf Setjen MPR hadir di sini selain untuk melakukan Sosialisasi juga menjaring aspirasi masyarakat”, ujar Jazilul Fawaid.

Dirinya senang para kia, bu nyai, dan anggota ormas Islam bisa hadir dalam kegiatan itu. “Ini menunjukan kita sebagai umat Islam yang baik, juga sebagai warga negara yang baik pula”, tuturnya.

Dikatakan, para ulama pendahulu mengajarkan kepada umat Islam untuk mencintai tanah air. “Ulama terdahulu mengajarkan ketauladanan bagaimana seharusnya kita bersikap kepada bangsa dan negara, yakni mencintai tanah air”, paparnya.

“Di Indonesia hubungan antara negara dan Islam sudah selesai”, tuturnya. Terjalinnya hubungan antara Islam dan negara yang harmonis dikatakan berkat peran para santri dan ulama. “Saya yakin kondisi yang demikian juga terjadi di Bantul”, ujarnya.

Kepada para peserta, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu mengatakan bahwa bangsa Indonesia menganut sistem Demokrasi Pancasila.

Demokrasi Pancasila adalah bagaimana proses pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah. “Rembugan kalau dalam bahasa Jawa”, ucapnya. “Rembugan itu musyawarah”, tambahnya. Cara ini digunakan untuk memilih pemimpin.

Dalam prakteknya dalam demokrasi model seperti ini ada proses transaksi atau money politic. Hal demikian akan lebih menyedihkan bila masyarakat bersikap pragmatis. “Dampaknya bila kepala daerah terpilih, maka ia bisa terkena masalah”, paparnya.

Untuk itu dirinya menegaskan agar saat Pilkada, masyarakat bisa memilih kepala daerah dengan sikap yang cerdas dan bijaksana.

Tak hanya itu yang dipesankan kepada peserta Sosialisasi. Pilkada serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020 diharap bisa berlangsung dengan damai dan aman. Ditegaskan jangan memfitnah pihak lain. “Gunakan senyum saat menjaring suara masyarakat”, tuturnya.

Ini penting agar tetap terjalin persatuan dan kesatuan. “Dalam Pilkada memang ada kompetisi namun tetap merajut persatuan”, ucap Gus Jazil.

Hubungan antara masyarakat dan kepala daerah menurut Jazilul Fawaid diharap mampu memberi kemaslahatan. “Pemimpin harus mampu memberi ketauladanan”, tegasnya.

Untuk itulah maka kepala daerah bila melakukan pembangunan, nilai-nilai Pancasila harus dihadirkan dalam proses yang ada. “Nilai-nilai 4 Pilar harus hadir di tengah masyarakat lewat pembangunan”, tegasnya.

Sukamto di awal acara mengatakan, Sosialisasi digelar untuk menguatkan 4 Pilar di tengah masyarakat.

Masih dari Yogyakarta, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengucapkan selamat ulang tahun TNI. “Selamat HUT TNI”, ujar Jazilul Fawaid saat berada di Yogyakarta, 4 Oktober 2020. Tanggal 5 Oktober 2020, Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia 75 tahun.

Dikatakan, tugas MPR dan TNI sama, yakni menjaga Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “MPR bersama dengan TNI ikut menjaga dasar negara”, ujar Jazilul Fawaid. Di tengah globalisasi, menurut Jazilul Fawaid, tantangan TNI akan semakin berat. Tantangan itu berupa ancaman ketahanan ideologi bangsa dan kesiapan alutsista.

Untuk menjaga wilayah teritori Indonesia yang sangat luas, dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote, dikatakan oleh pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu TNI harus diperkuat alutsistanya. “Sebagai negara kepulauan yang bentangannya sangat luas, TNI perlu alutsista yang lengkap”, tuturnya. “Hal demikian untuk menjaga kedaulatan dan teritori bangsa dan negara”, tegasnya.

Bagi Jazilul Fawaid, untuk menjaga ideologi bangsa dan wilayah yang luas perlu TNI. “Untuk itu perlu dibenahi agar TNI menjadi kuat”, paparnya.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya