Rabu, 30/09/2020 07:59 WIB
Washington, Jurnas.com - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Demokrat, Joe Biden merilis pembayaran pajaknya selama empat tahun terakhir, beberapa jam sebelum debat presiden pertama tahun ini.
Sebelumnya, New York Time menerbitkan investigasi soal pengembalian pajak Donald Trump yang lebih satu dekade, hanya membayar $750 atau Rp 11,1 juta pajak penghasilan federal individu pada 2016 dan 2017.
Disebutkan pada laporan itu, selama 10 -15 tahun (periode 2010-2015) sebelum terpilih menjadi anggota Gedung Putih, Trump tidak membayar pajak penghasilan federal karena bisnisnya kehilangan ratusan juta dolar, yang dapat gunakan untuk mengurangi beban pajaknya.
Dilansir dari Press TV, Biden dan istrinya, Jill membayar pajak sebesar $ 299.346, atau sekitar 30% dari pendapatan kotor mereka sebesar $985.233 tahun lalu. Data tersebut berdasarkan formulir yang diajukan ke Internal Revenue Service dan dirilis oleh tim kampanye Biden.
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Menurut Wakil Manajer Kampanye dan Direktur Komunikasi Biden, Kate Bedingfield bahwa langkah mantan wakil presiden itu dilakukan karena kejujuran dan transparansi.
"Begini, laporan pajak Trump dan apa yang kami pelajari dari pelaporan itu, menurut saya memperkuat apa yang sudah kami ketahui tentang Trump, yaitu bahwa dia meremehkan orang yang bekerja," kata Bedingfield.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Kamala Harris dan suaminya, melaporkan pendapatan kena pajak sebesar US$ 3,018 juta yang sebagian besar melalui kemitraan Emhoff di firma hukum global DLA Piper.
Keduanya membayar pajak penghasilan federal sebesar US$ 1,185 juta, atau tarif pajak efektif 39%. Harris dan Emhoff juga melaporkan memberikan sumbangan amal sebesar $35.390 pada tahun lalu.
Trump menanggapi tuduhan bahwa tidak membayar pajak penghasilan federal selama 10 -15 tahun tahun terakhir. "Itu benar-benar berita palsu," kata Trump seperti yang sering dilakukannya ketika dihadapkan pada laporan yang mengkritiknya.