Selasa, 29/09/2020 14:55 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri perdagangan Turki, Ruhsar Pekcan mengatakan bahwa Turki memperkirakan perdagangan dan hubungan ekonomi dengan Belanda akan mendapatkan momentum dalam beberapa hari mendatang.
"Kami bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral kami menjadi $ 15 miliar dari $ 9 miliar pada tahun 2019 secara seimbang," kata Pekcan dalam pertemuan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama Turki-Belanda (JETCO), dilansir Middleeast, Selasa (29/09).
Selain itu, Pekcan dan Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Perdagangan Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag menandatangani nota kesepahaman dalam pertemuan tersebut. Ia mengatakan bahwa peserta membahas kendala dalam hubungan perdagangan.
“Kami membahas berbagai topik, dari hubungan bilateral hingga investasi bersama, jasa kontraktor, dari perdagangan hingga kerja sama di bidang industri, dari teknologi hingga kerja sama sektor swasta, dari transportasi hingga lingkungan dan kewirausahaan perempuan,” kata Pekcan seraya menambahkan bahwa dalam MoU tersebut mencakup semua mereka.
Indonesia Disarankan Kembangkan Kerja Sama Perdagangan dengan Negara Nontradisional
Turki Kutuk Serangan Keji di Afghanistan Utara
Turki Mulai Produksi Massal Kapal Patroli Laut
Pekcan menggarisbawahi bahwa saling mendorong investasi merupakan salah satu bidang kerja sama yang konkrit dan penting.
Investasi langsung asing (FDI) Belanda di Turki sejauh ini telah mencapai $ 25,7 miliar, katanya, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan 15,9% dari total FDI di Turki.
Sementara itu, bisnis Turki memiliki investasi $ 14 miliar di Belanda, investasi luar negeri tertinggi dalam lingkaran itu.
“Kami memperkirakan peluang kerja sama intensif antara perusahaan Turki dan Belanda di bidang konstruksi dan manajemen pelabuhan, kontrak, maritim, teknologi pertanian maju, produk pertanian organik, lingkungan, dan pengelolaan limbah, bahan kimia, energi, energi terbarukan, logistik, dan layanan kesehatan," tambahnya.
Keyword : Pemerintah TurkiHubungan Perdagangan