Senin, 14/09/2020 06:24 WIB
Tel Aviv, Jurnas.com - Israel menjadi negara pertama di dunia yang mengumumkan penguncian (lockdown) kedua, untuk menekan penularan Covis-19. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
"Saya tahu langkah-langkah ini adalah harga yang mahal bagi kita semua," kata Netanyahu dikutip dari Sky pada Senin (14/9).
"Ini bukan liburan yang biasa kita lakukan. Kita pasti tidak akan bisa merayakannya dengan keluarga besar kita," sambung dia.
"Jika kita menjaga aturan, dan saya yakin akan hal ini, kita akan mengalahkan virus. Saya melihat vaksin sedang dalam perjalanan, dan saya melihat pengujian yang cepat. dalam perjalanan," kata dia lagi.
Netanyahu Tetap "ngotot" Habisi Hamas Meski Menterinya Menantang
Kepada Pengadilan Dunia, Israel Menyebut Tuduhan Genosida oleh Afrika Selatan Hanya Olok-olok
Walikota New York Sebut Tidak Ada Korban Luka di Universitas Columbia, Mahasiswa Tunjukkan Bukti
Israel saat ini mencatatkan salah satu tingkat infeksi virus corona terburuk di dunia per kapita, dengan 37.482 kasus aktif.
Sekitar 2.715 orang dinyatakan positif pada Sabtu pekan lalul, dan negara mencapai rekor tertinggi 513 pasien dalam kondisi serius, dan 139 di antaranya diintubasi. Sedikitnya 1.108 orang tewas.
Selama periode tiga minggu penguncian nasional, semua restoran, toko, dan fasilitas rekreasi akan ditutup.
Sekolah juga akan ditutup dan publik tidak diperbolehkan pergi lebih dari 500 meter dari rumah mereka.
Supermarket, apotek, dan penyedia penting lainnya akan diizinkan untuk buka, dan restoran akan diizinkan untuk menawarkan layanan antar-jemput dan pengantaran.
Keyword : Israel Kasus Covid-19 Penguncian Nasional Lockdown