Selasa, 08/09/2020 08:16 WIB
Beijing, Jurnas.com - Pemerintah China meluncurkan inisiatif untuk menetapkan standar global pada keamanan data, melawan upaya Amerika Serikat (AS) untuk membujuk negara lain untuk memagari jaringan mereka dari teknologi China.
Wall Street Journal (WJS) mengutip draf yang telah ditinjau melaporkan, di bawah Inisiatif Global tentang Keamanan Data," China akan meminta semua negara untuk menangani keamanan data secara "komprehensif, obyektif dan berbasis bukti
Inisiatif tersebut akan mendesak negara untuk menentang pengawasan massal terhadap negara bagian lain dan menyerukan kepada perusahaan teknologi untuk tidak memasang pintu belakang dalam produk dan layanan mereka untuk secara ilegal mendapatkan data pengguna, mengontrol atau memanipulasi sistem dan perangkat pengguna.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dijadwalkan mengumumkan inisiatif tersebut pada Selasa (8/9) di sebuah seminar di Beijing tentang tata kelola digital global, kata laporan itu.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
WJS mengatakan, Wang Yi sudah mendekati sejumlah pemerintah asing untuk mencari dukungan mereka bagi inisiatif baru Beijing
Beberapa bulan terakhir, Pemerintahan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa telah memperketat pembatasannya pada perusahaan China, dengan alasan masalah keamanan nasional.
Washington juga meluncurkan inisiatif "Jaringan Bersih" untuk mengecualikan perusahaan teknologi China yang dianggap mengancam keamanan nasional.
Secara terpisah, Trump pada Senin (7/9) mengangkat gagasan untuk memisahkan ekonomi AS dan China, menyarankan Amerika Serikat tidak akan kehilangan uang jika dua ekonomi terbesar dunia itu tidak lagi berbisnis. (Channelnewsasia)