Rabu, 02/09/2020 07:50 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pandemi covid-19 telah menunjukkan bagimana bumi dapat sembuh jika masyarakat membiarkannya istrihat beberapa waktu dari ekploitasi manusia.
Hal itu disampaikan Paus Fransiskus saat ia mendesak orang-orang untuk mengadopsi gaya hidup sederhana untuk membantu planet kembali sedia kala, dilansir The National, Rabu (02/09).
Menurut Paus, dalam beberapa hal, pandemi saat ini telah membawa masyarakat untuk menemukan kembali gaya hidup yang lebih sederhana dan teratur yang juga memberikan dampak positif untuk bumi.
“Kita sudah dapat melihat bagaimana Bumi dapat pulih jika kita membiarkannya beristirahat: udara menjadi lebih bersih, air lebih jernih dan hewan telah kembali ke banyak tempat dari tempat mereka sebelumnya menghilang. Pandemi telah membawa kita ke persimpangan jalan," ujarnya.
Kirim Surat ke DPR, OJK dan Parekraf, DNA Production Menyayangkan Perlakuan Sebuah Bank Swasta
Vaksin COVID-19 Moderna Efektif Lawan COVID-19 Varian Eris
PBB Catat 165 Orang Juta Jatuh Miskin akibat Pandemi COVID-19 dan Perang
Paus mendesak orang-orang untuk memanfaatkan kesempatan itu untuk merefleksikan kebiasaan penggunaan energi, konsumsi, transportasi dan diet mereka.
"Hingga saat ini, permintaan konstan untuk pertumbuhan dan siklus produksi dan konsumsi yang tak ada habisnya melelahkan alam," kata Paus.
"Orang-orang harus sadar akan tempat mereka yang sah di alam, dan sadar bahwa ada jaringan kehidupan yang saling berhubungan antara alam dan manusia."
Setidaknya 851.321 orang di seluruh dunia telah meninggal sejak Covid-19 muncul di China akhir tahun lalu. Lebih dari 25,5 juta kasus telah terdaftar.
Komentar paus muncul sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan negara-negara untuk tidak terburu-buru membuka kembali pembatasan jika wabah tidak terkendali.
Pada hari Senin, kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata, "tidak ada negara yang dapat berpura-pura pandemi telah berakhir," dan memperingatkan bahwa "membuka diri tanpa memiliki kendali adalah resep untuk bencana."