Rusia Bersedia Pasok Vaksin COVID-19 ke Filipina

Jum'at, 07/08/2020 20:47 WIB

Manila, Jurnas.com - Pemerintah Rusia bersedia memasok vaksin virus corona (COVID-19) ke Filipina, atau bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk memproduksinya secara massal di tengah lonjakan kasus infeksi di negara Asia Tenggara itu.

Rusia mengharapkan persetujuan peraturan untuk vaksin COVID-19 pertamanya bulan ini, dengan dosis yang akan diberikan kepada petugas kesehatan garis depan terlebih dahulu.

Perlombaan mengembangkan vaksin COVID-19 meningkatkan kekhawatiran. Pasalnya, kecepatan dapat membahayakan keselamatan dan beberapa negara dapat menempatkan prestise nasional di atas ilmu pengetahuan yang solid.

"Kami siap memasok vaksin ke Filipina," kata duta besar Rusia untuk Filipina, Igor Khovaev dalam konferensi pers virtual.

Bisa juga berinvestasi dengan mitra Filipina untuk meproduksi vaksin lokal, katanya, menambahkan bahwa Rusia sedang menunggu tanggapan atas proposal dari Kementerian Luar Negeri Filipina.

Dilansir dari Arab News, Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan mengatakan tawaran Rusia telah dirujuk ke lembaga yang sesuai untuk penilaian dan evaluasi yang tepat.

Khovaev mengatakan vaksin itu efektif dan aman. Menurutnya, sekitar 20 negara telah menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan Rusia untuk mengembangakan vaksin tersebut.

Tawaran Rusia datang di tengah kekhawatiran di beberapa negara berkembang tentang akses ke vaksin COVID-19, dengan ekspektasi permintaan yang tinggi secara global.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah mencari hubungan lebih dekat dengan Rusia, serta dengan China, sebagian karena ketidaksukaannya pada sekutu bersejarah Amerika Serikat.

Duterte bulan lalu mengatakan telah mengajukan permohonan kepada mitranya dari China untuk menjadikan Filipina sebagai prioritas jika berhasil mengembangkan vaksin COVID-19. Filipina sejauh ini mencatat lebih dari 122.000 kasus.

Ditanya pada Kamis (6/8) tentang vaksin Rusia, direktur darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan mengatakan data uji coba diperlukan untuk memastikan setiap vaksin aman dan efektif.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya