Jum'at, 07/08/2020 07:20 WIB
Beirut, Jurnas.com - Pemerintah Lebanon menahan 16 orang sebagai bagian dari penyelidikan terkait penyebab ledakan dahsyat yang terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Jaksa penuntut pengadilan militer Lebanon, Fadi Akikir mengatakan, pihak berwenang sejauh ini sudah memanggil 18 petugas pelabuhan dan bea cukai serta individu yang bertanggung jawab atau terlibat dalam pemeliharaan di gudang untuk dintrogasi.
"Enam belas di antaranya masih dalam tahanan menunggu penyelidikan lebih lanjut. Mereka termasuk petugas pelabuhan dan bea cukai serta petugas maintenance dan manajer mereka," ujar Akiki menurut kantor berita NNA pada Jumat (7/8).
Akiki juga menyampaikan, bank sentral Lebanon sudah memerintahkan pembekuan aset untuk tujuh pejabat pelabuhan dan bea cukai, termasuk Direktur Jenderal Otoritas Bea cukai Lebanon, Badri Daher.
Penduduk Israel Utara Bersiap Hadapi Kemungkinan Perang Habis-habisan dengan Hizbullah
Keseimbangan Sektarian Lebanon yang Genting, Terancam karena Perang Hizbullah-Israel
Setidaknya Delapan Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8) menewaskan sedikitnya 137 orang, melukai ribuan orang, dan menyebabkan kerusakan miliaran dolar.
Gubernur Beirut memperkirakan hingga 300.000 orang telah kehilangan tempat tinggal sementara oleh kehancuran, yang katanya akan menelan biaya negara yang dililit utang lebih dari tiga miliar dolar.
Menurut beberapa pejabat, ledakan tersebut disebabkan oleh kebakaran yang menyulut 2.750 ton pupuk amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di gudang tersebut.