Rabu, 22/07/2020 06:40 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Oman akan melakukan penguncian total dengan melarang perjalanan seluruh warga dari 25 Juli hingga 8 Agustus, periode yang mencakup hari libur Muslim, untuk mencegah penyebaran virus corona baru.
Dilansir Middleeast, sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan menggambarkan tindakan itu sebagai "penguncian total" dari semua wilayah.
Negara Teluk juga akan menerapkan jam malam harian dari jam 7 malam sampai jam 6 pagi selama periode tersebut, yang termasuk periode liburan Idul Adha. Toko-toko dan ruang publik akan ditutup selama jam malam.
Oman, negara dengan 4,7 juta orang, mencatat 1.458 kasus infeksi baru pada hari Selasa dan 11 kematian, menjadikan total penghitungannya menjadi 69.887 kasus dan 337 kematian.
Kirim Surat ke DPR, OJK dan Parekraf, DNA Production Menyayangkan Perlakuan Sebuah Bank Swasta
Vaksin COVID-19 Moderna Efektif Lawan COVID-19 Varian Eris
PBB Catat 165 Orang Juta Jatuh Miskin akibat Pandemi COVID-19 dan Perang
Oman memperkenalkan penguncian pada bulan Maret di beberapa daerah seperti Muscat, Dhofar, Duqm dan beberapa kota wisata. Sejak April, secara bertahap pusat-pusat komersial dibuka kembali dan dicabutnya penguncian di wilayah Muscat, yang meliputi ibu kota.
Batas udara dan darat telah ditutup, kecuali untuk repatriasi. Pekan lalu, pemerintah mengatakan akan mulai mengizinkan warga negara terbang ke luar negeri setelah mengajukan izin.
Dalam Dewan Kerjasama Teluk, yang meliputi Oman dan lima negara Teluk Arab lainnya, negara terbesar Arab Saudi memiliki jumlah infeksi terkonfirmasi tertinggi. Bersama-sama kelompok ini telah mencatat lebih dari 582.000 kasus dan lebih dari 3.880 kematian
Keyword : Pemerintah Oman Pandemi Covid-19