Selasa, 30/06/2020 15:15 WIB
Yerusalem, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam keputusan Israel untuk membangun lift yang menghubungkan bagian-bagian Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki dengan Tembok Buraq, bagian dari Masjid Al-Aqsa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Daifallah Al-Fayez mengkonfirmasi penolakan Yordania terhadap semua tindakan Israel sepihak di Yerusalem Timur yang dirancang untuk mengubah identitas dan karakter Yerusalem.
"Kerajaan menolak semua tindakan sepihak Israel di Yerusalem Timur yang diduduki di Kota Tua di sekitar Masjid Al Aqsa / Al Haram Al Sharif, termasuk proyek ini yang mengubah sifat Kota Tua, identitas Arabnya dan melanggar hukum internasional dan keputusan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO)," katanya.
Menurut Times of Israel, kotamadya Yerusalem menandatangani kesepakatan pekan lalu dengan perusahaan pengembangan untuk membangun lift pertama yang menghubungkan Tembok Buraq, yang disebut Tembok Barat oleh orang Yahudi, dan Kota Tua.
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi
Walikota Yerusalem, Moshe Lion dalam sebuah pernyataan mengatakan, proyek 55 juta shekel (USD16 juta) akan memakan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan dan bertujuan untuk membuat situs suci lebih mudah diakses bagi para penyandang cacat.
Al-Fayez mengatakan, Israel harus mematuhi kewajibannya di bawah hukum dan ketentuan internasional, serta hukum humaniter internasional berlaku, dan berhenti melanggar identitas Kota Tua atau mengubah fitur-fiturnya.
Ia menjelaskan bahwa kerajaan akan bertindak dalam koordinasi dengan Palestina dan UNESCO untuk menghadapi langkah ini. (Memo)
Keyword : Kota TuaIsraelDaifallah Al-FayezYordania