Blitar Siapkan 700 Hektare Lahan Siap Tanam Berkat UPJA

Senin, 29/06/2020 06:40 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Program percepatan tanam padi merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian sebagai antisipasi krisis pangan dan musim kemarau. Program percepatan tanam telah dilakukan oleh hampir sebagian petani di Indonesia sejak awal Juni 2020.

Tahun 2020, pemerintah menargetkan luas tanam padi 11,66 juta hektare, berpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras, sementara sasaran luas tanam padi pada musim kemarau hingga september 2020 ini sebesar 5,6 juta hektare.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo berharap, masing-masing daerah dengan potensi luas lahan dapat dimaksimalkan, melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan percepatan pengolahan lahan sehingga dapat segera melakukan tanam padi.

Pada kunjungan kerja ke Tuban (26/6), Syahrul menyampaikan bawah tahun ini sasaran tanam padi cukup tinggi dibanding realisasi tahun sebelumnya. Karena itu, pertanaman padi Mei hingga dengan September 2020 harus dioptimalkan.

Kabupaten Blitar sebagai salah satu sentra komoditas padi sejak akhir Mei 2020 telah melakukan olah dan percepatan tanam. Petani di Kecamatan Wlingi melakukan percepatan tanam dengan luas baku lahan sawah 1525 hektere. Untuk bulan Juni ini luas tanam padi 500 hektare.

Diperkirakan sampai bulan Juli luas tanam padi 700 hektare dari luas baku lahan sawah di Kabupaten Blitar yang mencapai 31.976 hektare, terdiri dari sawah irigasi 28.519 hektare dan tadah hujan 3.457 hektare.

"Untuk memperbaiki unsur hara tanah yang terus menerus ditanami padi, petani memakai pupuk organik dan asam amino yang terbuat dari keong mas dan buah pepaya masak yang sudah difermentasi," ujar penyuluh di Kecamatan Wlingi, Ninik Dwi Handayani. 

Sebagai penunjang percepatan tanam peran Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) juga sangat penting.

Di Kabupaten Wlingi telah berdiri brigade alsintan Barokah yang siap membantu petani dalam pengelolaan, tanam dan panen menggunakan hand traktor roda dua, cultivator, combine harvester dan rice transplater.

"Selain itu di Kecamatan Wlingi juga tersedia Rice Milling Unit (RMU) pasca panen padi serta power treser sebagai mesin perontok multiguna," lanjut Ninik.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, penyuluh dan petani harus bekerjasama dalam mempertahankan ketersedian pangan didaerah.

"Mereka adalah pahlawan pangan ditengah pandemi yang bekerja untuk memastikan hasil yang berkali lipat. Bapak Menteri sudah mencanangkan, penyuluh itu garda terdepan pembangunan pertanian Indonesia. Pelakunya adalah BPP, maka siapa BPP, merekalah penyuluh," kata Dedi.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya