Jum'at, 19/06/2020 11:59 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian luar negeri dan pertahanan Turki serta intelijen akan segera bekerja dengan rekan-rekan Amerika Serikat di Libya untuk memerangi teroris di wilayah tersebut.
Berbicara di webinar dengan Komite Pengarah Nasional Amerika Turki Turki yang berbasis di AS, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan menawarkan kepead rekennya dari AS Donald Trump untuk bekerja sama di Libya dan Trump mengambilnya secara positif.
"Kami menerima instruksi untuk bekerja bersama, dengan rekan-rekan AS, yang penting untuk stabilitas kawasan dan masa depan Libya," kata Mevlut dikutip Middleeast, Jumat (19/06).
"Kami ingin memperluas area kerja sama kami," tambahnya.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Pernyataannya itu disampaikan sehari setelah Perdana Menteri Libya Fayez al-Sarraj menyambut Cavusoglu, Menteri Keuangan dan Keuangan Berat Albayrak, dan kepala Organisasi Intelijen Nasional Hakan Fidan di Tripoli.
November lalu, Turki dan Libya menandatangani pakta penting tentang kerja sama militer serta perbatasan di Mediterania.
Di bawah kesepakatan itu, Turki telah mengirim penasihat untuk membantu Tentara Libya mengalahkan milisi panglima perang Khalifa Haftar.
Tentara Libya baru-baru ini menimbulkan pukulan keras terhadap Haftar dan membebaskan Tripoli dan Tarhuna, di samping lokasi strategis lainnya, termasuk pangkalan udara Al-Watiya, dari milisinya.
Pemerintah yang diakui secara internasional telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 tewas dalam kekerasan.