Petani Kabupaten Pemalang Jual Nanas ke Arab Saudi

Rabu, 17/06/2020 15:48 WIB

Pemalang, Jurnas.com  - Wabah virus corona baru yang dikenal COVID-19 menyebabkan lesunya berbagai sektor. Tidak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia internasional.

Namun, di tengah kelesuan ini, petani nanas Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang membawa kabar baik. Para petani berhasil memasarkan produknya ke Jeddah, Arab Saudi sebanyak 12 ton nanas segar senilai Rp176 juta rupiah.

Siti Rokhamah petugas Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang mengatakan, saat ini di Kabupaten Pemalang terdapat sekitar 1.500 hektare lahan nanas. Lokasinya di kaki Gunung Slamet tepatnya di Desa Belik dan Desa Beluk, Kecamatan Belik.

"Kesesuaian wilayah dengan kondisi lahan dan agroklimat menjadikan Nanas Madu Belik ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik," terang Siti saat dihubungi melalui telepon, Selasa (16/6).

Petani nanas di wilayah ini tergabung dalam Kelompok Tani Bulu Arja yang diketuai oleh Rain Mustofa. Luasan lahannya sekitar 40 hektare. Sementara Kelompok Tani Sumber Rejeki II diketuai oleh Tarsono seluas 10 hektare.

Siti menjelaskan, harga nanas madu di Kabupaten Pemalang berada dikisaran Rp4000 - 4500 per buah untuk kelas A, sedang untuk kelas B kisaran Rp3000 - Rp3500 per buah dan Rp2500 per buah untuk kelas C.

Siti mengatakan, kriteria buah nanas yang siap dipanen adalah mahkota telah terbuka, tangkai bunga mejadi keriput, mata/duri lebih datar dan besar serta bentuknya lebih bulat, warna kulit buah mulai menguning, timbul aroma buah nenas yang harum.

"Walaupun telah dilakukan perangsangan pembungaan dan pematangan buah, namun ukuran dan waktu panen buah nanas berbeda-beda. Setelah tanaman dipanen, maka tunas samping yang tumbuh dari tanaman nenas dipelihara lagi, dan selanjutnya dipanen buahnya," tambahnya.

Siti menambahkan, tanaman fase kedua ini disebut Ratoon Crop (RC). Setelah buah nanas yang berasal dari tanaman RC ini dipanen, maka tunas samping yang tumbuh dipelihara sampai produksi selanjutnya.

Fase ketiga ini disebut Second Ratoon (SR). Setelah buah nenas yang berasal dari tanaman SR ini dipanen, maka tanaman dibongkar, dan diganti dengan tanaman baru yang berasal dari bibit baru.

"Ini dilakukan agar kualitas dan ukuran buah nenas dapat dipertahankan. Karena apabila tidak diganti dengan tanaman yang baru, maka kualitas mutu buah menurun," kata Dia.

Tidak hanya memproduksi nanas segar, petani nanas di Kabupaten Pemalang juga telah memproduksi nanas olahan berupa dodol nanas, kripik, stick nanas dan koktail nanas yang kedepannya juga diharapkan dapat pula menembus pasar mancanegara, bebernya.

Dikonfirmasi terpisah Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengapresiasi nenas Kabapaten Pemalang yang dapat menembus pasar Timur Tengah ini.

Pria yang akrab di panggil Anton mengatakan, bila budidaya nenas dilakukan dengan mengacu pada standar yang ada maka akan diperoleh hasil yang signifikan. "Sehingga nanas yang dipanen dapat memenuhi kriteria pasar terutama pasar global," terang Anton.

Anton mengharapkan dengan adanya ekspor nanas di Kabupaten Pemalang dapat menjaga keberlangsungan pendapatan petani di tengah pandemi serta menjadi contoh bagi para petani nenas daerah lain.

"Terutama untuk lebih meningkatkan produksi dan kualitasnya menjadi lebih baik," kata Anton menambahkan.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya