Angelina Jolie Desak PBB Akhiri Konflik Suriah

Minggu, 11/09/2016 08:17 WIB

Berm - Angelina Jolie Pitt (41), artis dan utusan khusus UNHCR -sebuah badan PBB yang mendedikasikan diri untuk pengungsi, pada Jum`at (9/9) mengadakan konferensi pers menekankan bantuan internasional bagi para pengungsi Suriah. Jolie pun mendesak pemimpin PBB untuk temukan cara mengakhiri konflik Suriah.

Menurut Jolie, dunia perlu memahami apa yang terjadi selama hampir lima tahun terakhir terhadap kehidupan para pengungsi, baik yang terdapat di kamp pengungsi Yordania maupun yang terjadi di daerah lain.

"Tidak satu pun keluarga di kamp yang terdiri dari 60.000 orang itu yang tidak menderita kerugian dan trauma," urai Jolie, istri dari aktor Brad Pitt itu.

Jolie berpendapat bahwa sesulit apapun kondisinya, para pengungsi di Suriah dapat dihitung diantara mereka yang beruntung. Sementara itu, jutaan orang pengungsi masih terjebak dalam resiko kehidupannya. Tujuh puluh lima ribu orang, kata Jolie, masih terdampar di Berm -tanah tak bertuan di perbatasan Yordania. Termasuk anak-anak, ibu hamil serta pengungsi yang menderita sakit parah.

"Sejak Agustus lalu, mereka tidak mendapatkan pengiriman bahan makanan. Di sana tidak ada akses kemanusiaan apa pun. Tidak ada mekanisme untuk mengevakuasi yang terluka akibat perang. Tak satu pun perlindungan dasar di bawah hukum kemanusiaan internasional diterapkan," ucap Jolie.

Melihat kondisi para pengungsi seperti yang Jolie kunjungi, maka Jolie berpesan kepada para pemimpin dunia untuk segera bersiap dalam waktu sepuluh hari ini dalam majelis PBB. Jolie meminta kepada para pemimpin dunia untuk mencari penyebab akar persoalan konflik Suriah yang berlarut, apa yang diperlukan untuk mengakhirinya dan menjadikannya dasar resolusi konflik.

Bagi Jolie, setiap upaya penyelamatan hidup kemanusiaan akan sangat dihargai dan diapresiasi dengan kehormatan setinggi-tingginya. Sehingga perlu lebih diperjelas, pekerja kemanusiaan masih menunggu janji-janji para pemimpin dunia untuk segera mengakhiri konflik.

"Mereka percaya bisa kembali ke rumah. Mereka tidak ingin hana menjadi penerima pasif bantuan. Mereka menginginkan solusi politik," ungkap Jolie.[]

TERKINI
Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online