Melimpah Saat Pandemi, Sumbawa Ekspor 6,6 Ribu Ton Jagung ke Filipina

Jum'at, 15/05/2020 16:37 WIB

Sumbawa, Jurnas.com - Wakil Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah menekankan pentingnya campur tangan pemerintah agar hasil produksi petani saat panen raya, seperti yang sedang berlangsung di Sumbawa. Tujuannya, agar petani lebih sejahtera.

Hal itu disampaikan saat menyerahkan penyerahan phytosanitary certificate atau sertifikat ekspor kesehatan Karantina Pertanian Sumbawa kepada eksportir di Pelabuhan Badas, Sumbawa, Jumat (15/5).

"Saat ini Kabupaten Sumbawa sedang ada di puncak panen raya, namun fakta dilapangan memperlihatkan adanya penuruhan harga dan gudang yang penuh karena menurunnya permintaan pasar dalam negeri," kata Mahmud.

Ia menekan pentingnya mengutamakan kepentingan petani. Pasalnya, dari petanilah semua berasal, sehingga apapun upaya yang dilakukan tujuannya adalah agar petani lebih sejahtera melalui penyerapan hasil produksinya.

Menanggapai hal itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil menyatakan dukungannya terhadap upaya tersebut. Menurutnya, di tengah pandemi global saat ini kepentingan petani dan nasional menjadi utama.

Ia menyampaikan, Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal 11 komoditas pokok, Di antarnya yaitu beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/ kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.

"Namun demikian jika kebutuhan dalam negeri stoknya telah terpenuhi, maka ekspor menjadi pilihan cerdas agar Indonesia bisa membantu negara lain dalam memenuhi pasokannya, sekaligus mengangkat pendapatan petani," kata Jamil.

Ia juga menyampaikan instruksi Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, Red) kepada para dunia usaha bidang pangan untuk turut berkontribusi, dan berperan serta untuk menjaga stok dan harga stabil.

Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri merupakan salah satu sentra produksi jagung nasional. Dari data Badan Ketahanan Pangan Propinsi Nusa Tengggara Barat tahun 2018 bahwa luas panen jagung yang dimiliki Kabupaten Sumbawa sebesar kurang lebih 326 ribu hektare, dengan rata-rata produktivitas sebesar 6,6 ton per hektare.

Sedangkan berdasarkan data IQFAST ( Indonesia Quarantine Full Automation System ) Karantina Pertanian Sumbawa tercatat bahwa ekspor jagung pada 2018 sebanyak 109 ribu ton dengan jumlah 6 eksportir, sedangkan pada 2019 hasil produksi diserap penuh oleh pasar dalam negeri.

IB Putu Raka Ariana, Kepala Karantina Pertanian Sumbawa memaparkan tugasnya selaku otoritas karantina dengan peran sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasiol terus mendorong kinerja ekspor di wilayah kerjanya.

Misalnya, menerapkan sistem in line inspection, yaitu kerjasama Barantan dengan dinas pertanian setempat dalam mengawal kualitas produksi jagung dari mulai produksi atau penanaman hingga pasca panen.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pelayanan jemput bola dalam pelayanan karantina yaitu pemeriksaan yang dilakukan langsung digudang pemilik, juga melakukan pengawasan serta pemenuhan persyaratan lain sesuai kebutuhan negara tujuan ekspor seperti fumigasi dan pemeriksaan laboratorium.

Sementara itu, Ferry Setyawan Sutrisno perwakilan eksportir dari PT. Seger Agro Nusantara yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan bahwa perusahaan pengepul jagung biji dari Sumbawa tersebut memiliki kapasitas gudang sebesar 10.000 ton, sehingga setiap harinya harus menampung 1.000 ton jagung dari petani.

Sementara itu, saat ini pasar penjualan industri pakan ternak di pulau Jawa sudah mengurangi pembelian, karena persediaan jagung bahan baku maupun pakan jadi masih dalam jumlah yang mencukupi. Menurutnya, jika kondisi berlangsung demikian dalam jangka waktu yang lama, apa lagi saat kondisi panen raya seperti sekarang ini, ia menghawatirkan gudangnya tidak dapat membeli dan menampung hasil panen dari petani.

Menurutnya setelah pengiriman tahap pertama ini yaitu sebanyak 6 ribu ton tujuan Filipina, tahap kedua pada bulan ini juga akan dikirim sebanyak 6,6 ribu ton lagi dengan negara tujuan sama.

Jamil kembali menegaskan bahwa dalam situasi dan kondisi saat ini, agar seluruh elemen masyarakat dapat bersatu, tidak mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan namun agar mengutamakan kepentingan bangsa yang lebih besar.

"Ayolah semuanya, produsen hingga pedagang kita juga punya tanggung jawab sosial dan patriot bagi negeri ini. Pemerintah dan masyarakat harus bersama. Insyaallah kejadian akibat bencana corona ini dapat kita lewati bersama," pungkas Jamil.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya