Minggu, 29/03/2020 07:06 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Petani jagung di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menyampaikan keluh kesah di tengah musim. Pasalnya, harga jagung pakan yang biasanya Rp4.500 per kg, kini dengan terpaksa harus dilepas dengan harga Rp3.900-Rp4.100.
"Inilah yang kami rasakan setiap musim panan. Kalau seperti ini kami tidak berbuat banyak" ujar Duki, yang merupakan salah satu petani jagung di Kendal saat bercerita kepada jurnas.com, Minggu (29/3).
Sejak sebulan lalu, tepatnya saat memasuki musim panen, harga jagung juga ikut merangsek turun. Fenomena yang sudah seperti lumrah ini acap kali dirasakan petani jagung di Kendal.
Duki menjelaskan, rata-rata petani jagung di Kendal adalah petani mandiri yang sebagian besar harus menyewa lahan untuk bercocok tanam. "Yang mahal sebetulnya kan menyewa lahannya. Setelah itu baru benih," jelasnya.
Kecelakaan Bus Terjadi di Tol Batang, 7 Orang Meninggal
Kapolri Nilai Arus Mudik Tahun Ini Lebih Baik, Jakarta-Jawa Tengah Lebih Cepat
Pemudik Bersepeda Motor Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem di Jateng
Selain harga lahan dan bibit yang mahal, kemampuan untuk bercocok tanam pun terbatas karena kemampuan yang sudah tidak sekuat seperti masih muda dulu. "Tenaga kita sudah nggak kuat lagi menggarap lahan banyak-banyak," ujar Duki.
Meski begitu, Duki mengaku pernah melepas jagungnya dengan mahar Rp4.500 per kg. "Pernah tapi sesekali. Kalau lagi bukan musim panen raya seperti ini," katanya.
Duki pun berharap pemerintah pun turut memberikan solusi atas fenomena yang sering terjadi ini tengah menjelang panen raya petani. Bukan hanya untuk jagung, tapi seluruh komoditas pertanian.