Selasa, 17/03/2020 11:50 WIB
New York, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) mulai melakukan uji klinis fase pertama vaksin virus corona baru (Covid-19). Demikian disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.
Dikutip dari Financial Express pada Selasa (17/3), uji klinis tersebut dilakukan di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute (KPWHRI) di Seattle, di mana peserta pertama telah menerima vaksin investigasi.
"Saya senang melaporkan hari ini bahwa seorang kandidat vaksin telah memulai uji klinis fase satu. Ini adalah salah satu peluncuran pengembangan vaksin tercepat dalam sejarah. Bahkan tidak dekat. Kami juga berlomba untuk mengembangkan terapi antivirus dan perawatan lainnya," kata Trump dalam konferensi pers.
Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), bagian dari National Institutes of Health (NIH), mendanai percobaan. Uji coba label terbuka akan diikuti 45 sukarelawan dewasa sehat berusia 18 hingga 55 tahun selama sekitar enam minggu.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak," tegas Direktur NIAID Anthony S Fauci.
"Studi Fase 1 ini, diluncurkan dalam kecepatan rekor, merupakan langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan itu," imbuh dia.
Menurut NIH, penelitian ini mengevaluasi dosis berbeda dari vaksin eksperimental untuk keamanan dan kemampuannya menginduksi respon imun pada partisipan.
Ini adalah yang pertama dari beberapa langkah dalam proses uji klinis untuk mengevaluasi potensi manfaat vaksin.
Vaksin ini disebut mRNA-1273 dan dikembangkan oleh para ilmuwan NIAID dan kolaborator mereka di perusahaan bioteknologi Moderna, Inc., yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.
Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) mendukung pembuatan kandidat vaksin untuk uji klinis Fase 1, menurut keterangan NIH.
Diciptakan pada 2015, CEPI didirikan di Davos pada tahun 2017 oleh pemerintah Norwegia dan India, Yayasan Bill & Melinda Gates, Wellcome Trust, dan Forum Ekonomi Dunia.
Menurut situs webnya, CEPI sejauh ini telah mengamankan USD 760 juta menuju target pendanaan US$1 miliar, dengan pendanaan multi-tahun dari Norwegia, Inggris, Jerman, Jepang, Kanada, Ethiopia, Australia, Yayasan Bill & Melinda Gates, dan Wellcome.
Keyword : Vaksin Covid-19 Virus Corona Amerika Serikat