Jum'at, 06/03/2020 08:42 WIB
Washington, Jurnas.com - Akademisi dan analis Amerika Serikat (AS) mengatakan, elemen-elemen Zionis di AS atau Israel mengeksploitasi epidemi virus corona global untuk menciptakan dan menyebarkan jenis virus yang mematikan di Iran sebagai bentuk perang biologis melawan Iran.
"Saya percaya bahwa apa yang terjadi adalah, di bawah selubung dugaan epidemi virus corona, perang biologis sedang dilakukan terhadap Iran oleh elemen-elemen Zionis yang mengambil keuntungan dari situasi ini," kata James Fetzer, pensiunan profesor filsafat di Universitas Minnesota.
"Inilah mengapa Iran tampaknya sangat terpukul; dengan kata lain, virus corona digunakan sebagai tabir asap untuk menyembunyikan fakta bahwa musuh nyata Iran dengan sengaja menargetkan warga Iran," kata Fetzer kepada Press TV, Kamis (5/3).
Fetzer mengatakan jenis yang lebih agresif dari virus corona baru mungkin menyebar di Iran. "Saya mendorong para ilmuwan Iran untuk memeriksa virus untuk melihat apakah itu, atau tidak, sama dengan virus yang diduga menyebabkan kerusakan semacam itu di seluruh dunia," katanya.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
"Hampir pasti, menurut pendapat saya, ini sebenarnya sebuah rencana untuk merusak Iran," tambahnya.
Pada Kamis (5/3), Iran melaporkan 591 infeksi baru dan 15 kematian baru akibar virus corona. Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Iran menjadi 3.513 sementara kematian sudah mencapai 107 sejak wabah dimulai di negara itu pada 19 Februari.
Sementara itu, Presiden Hassan Rouhani menolak tawaran bantuan AS yang tidak tulus kepada Iran dalam perang melawan epidemi virus corona. Menurutnya, Paman Sam harus terlebih dahulu mencabut sanksi atas pasokan medis.
"Orang-orang kami tahu betul bahwa Anda berbohong, bahwa Anda tidak mengatakan yang sebenarnya," kata Rouhani saat berbicara soal AS, dalam pertemuan kabinet di Teheran, Rabu (4/3).
Keyword : James FetzerAmerika SerikatVirus Corona