Resmikan GONG Indonesia, Bamsoet: Kita Selamatkan Masa Depan Bangsa dari Narkoba

Jum'at, 21/02/2020 11:15 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Upaya perang melawan narkoba kembali digaungkan dengan dideklarasikannya Yayasan Gerakan Nasional Anak Bangsa (Gong) Indonesia di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Deklarasi itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, bersama Ketua Umum Yayasan Gong Indonesia Albiner Sitompul, Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dittipid Narkoba) Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar, Mantan Komisioner KPK Saut Situmorang, para mahasiswa-mahasiswi, dan masyarakat.

Acara diawali dengan tarian Bali yang atraktif dan teatrikal, menggambarkan betapa bahayanya narkoba. Sesuai dengan tema acara, "memaksimalkan peran ormas dan standarisasi nasional dalam rangka merehabilitasi ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif"

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, narkotika dan obat-obatan terlarang sangat jelas menjadi ancaman nyata bagi masa depan bangsa.

"Karena itu, saya sangat menyambut baik atas berdirinya Yayasan Gong Indonesia ini. Sebab melalui ikhtiar semacam inilah, masa depan bangsa kita bisa diselamatkan dari serangan narkoba," ujar Bambang Soesatyo dalam sambutannya.

Bamsoet menjelaskan, jika Indonesia kalah dan tidak berbuat banyak dalam melawan narkoba, maka masa depan bangsa akan hancur.

Cara menyerang bangsa adalah dengan merusak anak mudanya. Yakni generasi Z antara SD sampai SMP, generasi milenial anak SMA dan yang kuliah.

"Anak-anak muda saat ini sangat rentan godaan dalam mencari jatidirnya. Mereka sangat dipengaruhi lingkungan. Maka harus kita jaga," jelasnya.

Bamsoet yang didapuk menjadi Dewan Pembina Yayasan Gong Indonesia mengingatkan, visi dan misi Gong Indonesia juga sejalan dengan agenda pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin, yakni mencetak generasi muda Indonesia yang unggul.

Karena itu, semua harus waspada karena generasi bangsa diancam oleh narkoba yang makin banyak. Dan jenis narkoba baru sangat beragam, bahkan ada yang model sintetis. Kalau ini tak diberi aturan UU yang luwes dan bisa menjangkau seluruh jenis narkoba, maka para bandar akan bebas.


"Narkoba punya daya rusak yang parah. Akan hancur masa depan anak muda, lalu hancur keluarga, kemudian hancur bangsa kita. Maka itulah, kehadiran Yayaaan Gong Indonesia ini patut kita dukung bersama-sama," tegas Bamsoet.

"Mudah-mudahan kalau ada anak-anak yang terkena bisa sembuh. Para pencandu yang pakai narkoba bisa menemikan jatidirinya melakui kegiatan yang baik," jelasnya.

Sementara itu, Albiner Sitompul mengatakan, Yayasan Gong Indonesia saat ini sudah mendirikan 10 rumah rehabikitasi yang tersebar di berbagai wilayah.

Nantinya, kata Albiner, akan ditentukan jenis dan metode rehabilitasi yang akan dikembangkan. Dan masing-masing rumah rehab akan memakai metode yang berbeda.

"Kami masih memilih-milih, apakah metode tradisional ataukah metode rumah sakit. Setelah deklarasi ini. Kita ada pertimbangan lagi," kata Albiner.

Dari 10 rumah rehab itu, yayasan Gong Indonesia akan memberi masukan, terkait standar keamanan, standar metode, dan standar SDM.

"Bahkan ada rencana kita, Yayasan Gong Indonesia akan membangun akademi penanganan narkoba. Kalau akademi bencana sudah ada di Universitas Gadjah Mada. Narkoba belum ada akademinya," kata Albiner.

Di akademi itu, lanjutnya, akan dilakukan penguatan SDM yang bisa menangani korban narkoba. Mempelajari metode melawan narkoba, termasuk penelitian ilmiah dan sebagainya.

Jika semua agenda Gong Indonesia berjalan, maka Albiner meyakini, Indonesia akan terbebas dari narkoba pada tahun 2029.

"Kita yakin, 2029 Indonesia zero narkoba. Sudah ada kajian dan pendalamannya untuk mencapai target itu," ungkapnya.

Albiner pun menegaskan, saat ini perlu dukungan banyak investor agar target ini berjalan lancar. Tentunya juga dukungan dari pemerintah.

"Investor sudah ada dan empat kali kami melakukan pertemuan. Mudah-mudahan konsep dan rancang bangun rumah rehab narkoba bisa jalan," jelas Albiner.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya