Jum'at, 31/01/2020 10:01 WIB
Beijing, Jurnas.com - Kematian akibat wabah virus corona belum mereda. Menurut data resmi terbaru pada Jumat (31/1), 213 orang meninggal dunia dan nyaris 10.000 orang terinfeksi.
Dikutip dari Channel News Asia, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, 43 kematian baru terjadi akibat corona. 42 di antaranya berasal dari Provinsi Hubei, tempat virus itu pertama kali muncul.
Ada hampir 2.000 kasus infeksi baru yang dikonfirmasi, sehingga jumlah total kasus yang terinfeksi di negara itu menjadi lebih dari 9.600 orang.
Angka baru ini dirilis hanya beberapa jam setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global atas patogen mematikan itu, yang telah menyebar ke sejumlah negara di seluruh dunia.
Mobil Listrik Asal China Kalahkan Tesla di Eropa
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
Komisi Kesehatan untuk Hubei, sebelumnya mengatakan bahwa kematian di provinsi itu dari penyakit ini telah meningkat 42 orang menjadi 204 pada akhir 30 Januari. Ada 1.220 kasus lain yang terdeteksi di Hubei, dengan total menjadi 5.806.
WHO awalnya meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit ini, tetapi merevisi penilaian risikonya setelah pembicaraan krisis pada Kamis (30/1) kemarin.
"Kita semua harus bertindak bersama sekarang untuk membatasi penyebaran lebih lanjut. Kita hanya bisa menghentikannya bersama," terang ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.
Keyword : Virus CoronaChina