Kamis, 30/01/2020 11:01 WIB
Beijing, Jurnas.com - Jumlah korban tewas dalam wabah virus corona semakin meningkat. Pada Kamis (30/1) pagi, otoritas China menyebut ada 38 kematian baru dan 1.700 infeksi akibat virus mematikan itu.
Dengan demikian, secara keseluruhan sudah 170 orang tewas setelah terkena serangan virus corona. Sementara korban terinfeksi meningkat pesat menjadi 7.700 orang.
Dikutip dari Channel News Asia, 38 kematian terbaru datang di tengah upaya karantina besar-besaran yang mengunci puluhan juta orang di Provinsi Hubei, China.
Sejumlah pemerintah asing telah menerbangkan warganya keluar dari daerah itu, karena jumlah kematian terus melonjak. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan keprihatinan serius tentang penyebaran di tiga negara lain.
Mobil Listrik Asal China Kalahkan Tesla di Eropa
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
Diketahui, lebih dari 50 juta orang diisolasi di dalam dan sekitar Wuhan, kota industri pusat di mana wabah itu pertama kali muncul.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menghentikan infeksi yang telah menyebar ke kota-kota lain di China, dan ke sejumlah negara lain.
Sementara beberapa ahli percaya strain baru, yang dikenal sebagai "2019-nCoV", tidak mematikan seperti SARS. Kepanikan menjalar karena penyebarannya yang cepat, dan banyak atribut yang tidak diketahui, seperti seberapa mematikan virus tersebut.
Seperti infeksi pernapasan lainnya, infeksi akibat virus ini ditularkan melalui batuk dan bersin, dengan waktu inkubasi antara 1-14 hari.
Keyword : Virus CoronaChina