2020, Defisit Anggaran AS Capai Satu Triliun Dolar

Rabu, 29/01/2020 09:01 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Kantor Anggaran Kongres (CBO) merilis laporan perkiraan tahunan untuk defisit, utang, pengeluaran dan pendapatan federal, serta gambaran ekonomi Amerika Serikat, Selasa (28/01) waktu setempat.

Dalam laporannya, CBO memperkirakan defisit anggaran AS mencapai $ 1 triliun pada tahun 2020 dan akan meningkat jadi $ 1,3 triliun setiap tahunnya hingga tahun 2030 mendatang.

Dilansir Al Jazeera, sebagian besar kenaikan ini mencerminkan peningkatan pengeluaran wajib untuk Jaminan Sosial dan Perawatan Kesehatan seiring pertambahan populasi.

Kesenjangan antara pengeluaran dan pendapatan berarti bahwa defisit yang diproyeksikan sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB) akan meningkat dari 4,6 persen dari PDB tahun ini menjadi 5,4 persen pada tahun 2030.

Untuk memasukkannya ke dalam perspektif, selain dari periode enam tahun selama dan setelah Perang Dunia II, defisit tahunan tidak melebihi empat persen dari PDB selama lebih dari lima tahun berturut-turut.

Selama 50 tahun terakhir, ketika ekonomi relatif kuat seperti sekarang, defisit federal rata-rata 1,5 persen dari PDB.

Sementara itu, CBO melihat utang federal AS tumbuh dari 81 persen dari PDB tahun ini menjadi 98 persen pada tahun 2030. Itu akan menjadi persentase tertinggi sejak 1946. Jika proyeksi CBO benar, pada tahun 2030, utang AS akan menjadi 180 persen dari PDB.

CBO memperingatkan bahwa semua hutang itu bukan tanpa konsekuensi. Menurutnya, peningkatan pembayaran bunga kepada pemegang utang luar negeri dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi pendapatan bagi rumah tangga AS.

Adapun gambaran makro, CBO melihat ekonomi AS tumbuh 2,2 persen tahun ini, jauh dari pertumbuhan tiga persen yang ditargetkan oleh Presiden Donald Trump dan menetap di lintasan pertumbuhan yang bahkan lebih rendah dari 2021 hingga 2030. CBO mengharapkan PDB untuk rata-rata 1,7 persen per tahun.

CBO melihat pekerjaan AS tetap pada posisi terendah 50-tahun tahun ini, sebelum naik terus saat ekonomi melambat.

CBO mengakui bahwa bola kristalnya pada perekonomian tidak sempurna. Karena pajak federal dan kebijakan pengeluaran berubah, itu dapat mengubah prospek.

Hal yang sama berlaku untuk perubahan kebijakan perdagangan, produktivitas, pertumbuhan angkatan kerja, perkembangan internasional.

TERKINI
Anggota DPR: Pencabutan Status Bandara Internasional Perlu Dikaji Ulang KPU Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Ngamuk Halal Bihalal Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng, Bamsoet Dorong Masjid Sebagai Pemberdaya Umat Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah