Sabtu, 25/01/2020 12:01 WIB
Washington, Jurnas.com - Pentagon mengatakan, puluhan tentara Amerika Serikat (AS) terluka dalam serangan rudal pembalasan Iran awal bulan ini kendatipun pernyataan awal Washington membantah ada korban.
Dilansir dari Press TV, Pentagon mengatakan sebanyak 34 anggota layanan sudah didiagnosis cedera otak traumatis setelah serangan Iran pada 8 Januari 2020.
"Tiga puluh empat anggota total telah didiagnosis menderita gegar otak dan TBI (cedera otak traumatis)," kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, kepada wartawan dalam konferensi pers di Pentagon di Washington, DC, Sabtu (25/1),
Hoffman mengatakan, delapan tentara yang terluka yang sebelumnya diangkut ke Jerman telah dipindahkan ke Washington, tetapi sembilan dari pasukan tersebut masih tetap di Berlin.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
"Mereka akan terus menerima perawatan di AS, baik di Walter Reed (rumah sakit militer dekat Washington) atau di pangkalan mereka," katanya.
"Sembilan korban lainnya masih menjalani evaluasi dan perawatan di sana Jerman)," tambahnya.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menembakkan peluru kendali balistik ke Ain al-Asad, pangkalan udara besar yang menampung sekitar 1.500 tentara AS, dan pos terdepan lainnya di Erbil, ibukota Kurdistan Irak semi-otonom.
Operasi rudal itu sebagai tanggapan atas agresi Gedung Putih yang menewaskan perwira militer senior Iran dari Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Qassem Soleimani pada 8 Januari 2020.
Setelah Iran melepaskan puluhan rudal ke pangakala yang bermarkas di Irak itu, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa tidak ada pasukan AS yang terluka dalam serangan itu.
"Kami tidak menderita korban, semua prajurit kami selamat, dan hanya kerusakan minimal yang terjadi di pangkalan militer kami," tambahnya.
Awalnya, Pentagon juga mengesampingkan ada korban dalam serangan itu. Namun pekan lalu, juru bicara Komando Pusat AS, Kapten Bill Urban mengatakan, 11 dari pasukan mereka terluka akibat serangan rudal Iran.