Selasa, 14/01/2020 19:50 WIB
Teheran, Jurnas.com - Pemerintah Iran telah menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam penembakan pesawat Ukraina International Airlines, pada Selasa (14/1). Selain itu, 30 orang yang terlibat dalam aksi protes di Teheran juga ikut ditangkap.
Dikutip dari Reuters, penembakan pesawat Ukraina International Airlines 752 pada Rabu pekan lalu menewaskan 176 penumpang. Kejadian itu juga menjadi tantangan publik terbesar bagi penguasa ulama Iran, sejak mereka mengambil alih kekuasaan dalam revolusi Islam 1979.
Inggris, Prancis, dan Jerman meluncurkan mekanisme perselisihan untuk menantang Iran karena melanggar batas-batas pada program nuklirnya, berdasarkan perjanjian yang ditinggalkan Washington pada 2018.
Dalam 10 hari sejak Amerika Serikat membunuh komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani, dalam serangan pesawat tak berawak, Teheran telah menghadapi peningkatan konfrontasi dengan Barat dan kerusuhan di dalam negeri.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Para pengunjuk rasa yang didominasi oleh mahasiswa, sejak itu mengadakan demonstrasi setiap hari dengan meneriakkan, "Para ulama tersesat!", dan menyerukan penghapusan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang telah berkuasa lebih dari 30 tahun.
Polisi telah menanggapi beberapa protes dengan tindakan keras, menurut unggahan video di media sosial. Rekaman itu menunjukkan polisi memukuli pemrotes dengan pentungan, orang-orang yang terluka dibawa, genangan darah di jalan-jalan dan suara tembakan.
Polisi Iran membantah menembaki demonstran. Pengadilan mengatakan 30 orang telah ditahan dalam kerusuhan itu, tetapi pihak berwenang akan menunjukkan toleransi terhadap "protes hukum".
Keyword : Ukraina Airlines Iran Rudal