Pengamat Sebut Jokowi Gagal Gentarkan China
Senin, 13/01/2020 08:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pengamat hubungan internasional Dinna Wisnu menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal menggentarkan China dalam insiden di perairan Natuna. Kegagalan tersebut terlihat dengan masuknya lagi nelayan dan coast guard China ke perairan Natuna Utara setelah kedatangan Jokowi ke pulau tersebut.
"Penggentaran yang dilakukan oleh Pak Jokowi, ini kan upaya penggentaran ternyata tidak berhasil. Karena China sudah bisa mengukur Indonesia pakemnya atau pada dasarnya tidak ingin ada perang," ujar Dinna di Jakarta, Minggu (12/01/2020).
Keengganan Indonesia berperag dengan
China, lanjut Dinna, terlihat dari cara
Jokowi merespon situasi di
Natuna.
Jokowi terkesan bersayap dalam menyampaikan pernyataan.
Jokowi, kata dia, ingin tetap menjaga hubungan baik dengan
China dengan tidak membuat pernyataan yang secara tegas menuding
China melanggar. Misalnya,
Jokowi tidak tegas menyatakan
China melanggar atau tidak melanggar Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di
Natuna Utara.
Lebih lanjut, Dinna meminta pemerintah Indonesia tidak memandang
China seperti dua tahun silam, yakni saat
China dan ASEAN sepakati kerangka kode etik Laut
China Selatan. Saat itu memang Indonesia dan ASEAN berharap
China memenuhi janjinya paling lambat tiga tahun terhadap kesepakatan itu.
"Sekarang sudah tahun berapa, hampir selesai tuh laps waktunya. Dan dengan secara fisik mereka melakukan itu terbukti niat baiknya tidak ada," ujarnya.
"Jadi itu harus secara tegas bisa kita sampaikan sebenarnya. Tidak perlu muter-muter gitu ya kalau kenyataannya dia tidak menyepakati yang dia tunjukkan dalam forum ASEAN," ujar Dinna.
TERKINI
Harapan Gencatan Senjata Menipis, Biden Bertemu Raja Yordania
Rusia akan Praktikkan Skenario Senjata Nuklir Taktis dalam Latihan Militernya
Militer Israel Serukan Palestina untuk Mengevakuasi Warga Sipil Rafah
Israel Menggerebek Kantor Al Jazeera setelah Perintah Penutupan Stasiun TV Lokalnya