Selasa, 07/01/2020 20:01 WIB
Helsinki, Jurnas.com - Kementerian Pertahanan Kroasia menarik 14 pasukannya dari Irak, untuk selanjutnya dipindahkan ke Kuwait. Hal ini dilakukan pasca terbunuhnya komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani, dalam serangan udara Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Associated Press pada Selasa (7/1), Kroasia juga menjamin setiap kebijakan terkait penempatan militer di luar negeri nantinya akan dikeluarkan setelah berkonsultasi dengan sekutu NATO.
Senada dengan Kroasia, Jerman juga telah memindahkan 35 tentara yang bertugas di Irak ke Yordania dan Kuwait. Demikian pula Slovakia, yang telah memindahkan tujuh anggota layanannya dari Irak ke lokasi yang tidak ditentukan.
Sementara Presiden Finlandia Sauli Niinisto belum berencana melakukan penarikan pasukan dari Irak, menyusul wacana parlemen Irak untuk mengusir seluruh militer asing dari negara tersebut.
AS Disebut Hadapi Bahaya Setiap Hari dari Militan yang Didukung Iran
Irak Ancam Akhiri Koalisi Pimpinan akibat Amerika Terus Menyerang
Timbulkan Destabilisasi, Baghdad Ingin Militer Amerika segera Keluar dari Irak
Saat ini dia ingin mendesak seluruh komunitas internasional, supaya meredakan ketegangan di Timur Tengah antara Amerika Serikat dan Iran, yang dia sebut dapat mengancam stabilitas di luar kawasan.
"Komunitas internasional harus menggunakan segala cara untuk menciptakan dialog," kata Niinisto.
Selain Finlandia, negara Nordik lainnya, Swedia juga memiliki pasukan di Irak sebagai bagian dari koalisi internasional, untuk memerangi kelompok ISIS. Namun dikatakan, Swedia juga belum berencana memindahkan pasukan dari Irak, seperti yang dilakukan beberapa negara Eropa lainnya.
Keyword : Militer AsingIrakQassem Soleimani