Jenderal Soleimani Dibunuh, Pemimpin Dunia Desak Iran Tetap Tenang

Minggu, 05/01/2020 17:34 WIB

Teheran, Jurnas.com - Para pemimpin dunia mendesak Iran untuk tetap tenang setelah pasukan Amerika Serikat (AS) membunuh Letnan Jenderal Qassem Soleimani di ibukota Irak, Baghdad.

Kepala kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan, Iran harus menahan diri setelah pasukan AS membunuh Soleimani di ibukota Irak sehari sebelumnya.

Borrell mengatakan sudah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif untuk menyampaikan bahwa ada keharusan untuk meredakan situasi yang memanas di wilayah tersebut.

Iran beerjanji akan membalas AS atas serangan yang menewaskan Soleimani dan komandan senior Unit Mobilisasi Populer (PMU), Abu Mahdi al-Muhandis pasukan yang berada di garis depan perang melawan terorisme di Irak selama beberapa tahun terakhir.

Para pemimpin PMU Irak juga mengatakan, tidak akan membiarkan darah Abu Mahdi al-Muhandis, dan anggota kelompok lainnya yang terbunuh dalam serangan AS, sia-sia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan akan melakukan pembicaraan langsung dengan Iran mengenai masalah ini.

"Dalam beberapa hari mendatang, kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk meredakan situasi lebih lanjut - di PBB, UE dan dalam dialog dengan mitra kami di kawasan, termasuk bertemu dengan Iran," kata Maas dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman, Bild am Sonntag.

Maas mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk mengurangi ketegangan antara Iran dan AS. Ia juga akan mempertahankan kontak dekat dengan Borrell dari UE serta dengan rekan-rekan asing seperti Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengenai masalah tersebut.

Desakan itu terjadi setelah Zarif mengunggah cuitan yang mengingatkan Pompeo, yang ia sebut sebagai "badut sombong", bahwa rakyat Irak sangat sedih atas kematian Soleimani.

Zarif mengatakan rakyat Irak turun ke jalan dalam jumlah puluhan ribu karena berkabung atas kematian jenderal Soleimani dan para pejuang PMU Irak terbukti salah oleh diplomat AS.

"24 jam yang lalu, seorang badut sombong — yang menyamar sebagai diplomat — mengklaim orang-orang menari di kota-kota Irak," kata Zarif, menambahkan, "Hari ini, ratusan ribu saudara dan saudari Irak kita yang bangga menawarkan tanggapan mereka di tanah mereka."

Zarif mengatakan bahwa dengan membunuh Soleimani, AS telah membantu memulai pengusiran pasukan mereka secara bertahap dari Irak. "Akhir dari kehadiran jahat AS di Asia Barat telah dimulai," kata Zarif.

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic