Duterte Larang Dua Anggota Parlemen AS Masuk ke Filipina

Jum'at, 27/12/2019 22:53 WIB

Manila, Jurnas.com - Pemerintah Filipina melarang masuknya dua anggota parlemen Amerika Serikat (AS) karena mendukung seorang senator oposisi Filipina, yang ditahan atas tuduhan terkait narkoba dua tahun lalu.

Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan Biro Imigrasi untuk menolak masuknya senator AS, Richard Durbin dan Patrick Leahy, menurut juru bicaranya, Salvador Panelo.

Ia membuat keputusan setelah Kongres AS menyetujui anggaran 2020 yang berisi ketentuan terhadap siapa pun yang terlibat dalam penahanan senator oposisi Leila de Lima.

Panelo mengatakan, Duterte juga akan memberlakukan persyaratan bagi warga negara AS untuk mendapatkan visa jika ada pejabat Filipina yang ditolak masuk ke Washington atas keterlibatan mereka dalam penahanan de Lima.

Duterte disebut menggambarkan kedua senator Paman Sam itu sebagai legislator AS yang paling angkuh, kurang informasi dan mudah tertipu.

"Kami tidak akan duduk diam jika mereka terus mengganggu proses kami sebagai negara berdaulat. Kasus Senator de Lima bukan tentang penganiayaan tetapi penuntutan," katanya.

AS sudah lama menjadi pemasok utama peralatan militer Filipina. Namun Duterte, membatalkan kesepakatan membeli senapan serbu dari Washington tiga tahun lalu.

Pembatana itu tak lama setelah beberapa anggota parlemen mengeluarkan berkampanye untuk memblokir senjata ke Filipina, dengan alasan melanggar hak asasi manusia di Negeri Lumbung Padi itu.

Sekadar diketahui, Filipina, di bawah kepemimpinan Presiden Duterte, lebih menjalin menjalin hubungan perdagangan dan pertahanan yang lebih dekat dengan Rusia dan China dibandingkan dengan AS.

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic