Kamis, 26/12/2019 13:45 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Polri akan mengawal pembangunan sejumlah kilang minyak Pertamina hingga selesai.
"Kami kawal pembangunan kilang-kilang. Jangan sampai ada mafia minyak yang bermain," kata Irjen Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kamis (26/12/2019)
Pembangunan kilang minyak terhambat karena adanya mafia migas. Untuk memetakan masalah di sektor migas, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
"Harus dikawal. Karena kalau tidak, proses pembangunannya pasti akan banyak gangguan," katanya.
Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Denpasar
DPK BNI di Kuartal I 2024 Capai Rp780,23 Triliun
Liverpool Mata matai Striker Incaran Arsenal
Saat ini terdapat lima proyek kilang pengembangan dan dua proyek kilang baru.
Dengan proyek kilang ini, maka kapasitas pengolahan minyak diperkirakan akan meningkat 150 persen.
Proyek pengembangan kilang dilakukan di lima titik yakni di Cilacap (Jawa Tengah), Balongan (Jawa Barat), Dumai (Riau), Balikpapan (Kalimantan Timur), Plaju (Sumatera Selatan).
Sementara kilang minyak baru akan dibangun di Bontang (Kaltim) dan Tuban (Jawa Timur).
Selain mengawal pembangunan kilang, Polri juga akan mengawal pembangunan sarana produksi energi terbarukan.
Polisi juga akan menertibkan para penampung minyak dari sumur-sumur ilegal yang seharusnya dikelola oleh Pertamina.
"Banyak (sumur minyak) yang digali, kemudian ditampung oleh penampung ilegal untuk dijual bebas. Itu harus ditertibkan," katanya.
Ia menambahkan Pertamina akan memberdayakan para penampung ilegal ini dengan memberikan fasilitas berupa koperasi.
"Pertamina menyanggupi untuk membuatkan semacam koperasi sehingga masyarakat diajari cara mengebor yang benar. Mereka (warga) akan menampung, lalu dibeli Pertamina. Menggeser dari ilegal menjadi legal tanpa mematikan (usaha) masyarakat," katanya.