Kamis, 26/12/2019 09:10 WIB
Teheran, Jurnas.com - Intelijen di Iran menyita sejumlah senjata selundupan Amerika Serikat (AS) di pusat kota Isfahan. Senjata itu konon akan digunakan dalam kerusuhan November lalu.
Jaksa penuntut umum Isfahan, Ali Esfahani, merinci hasil selundupan itu di antaranya lebih dari 126 senjata huru hara (pelet), senjata api, dan AK-47 serta 900 peluru langsung.
"Senjata-senjata itu diselundupkan ke Iran dari perbatasan Barat, dan berhasil disita anggota Kementerian Intelijen di provinsi Isfahan," kata Ali Esfahani.
Disebutkan Esfahani bahwa lima orang sudah diamankan terkait dengan menyelundupkan senjata tersebut. Kesemuanya akan diadili dalam waktu dekat.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Ia juga mencatat bahwa para pakar keamanan provinsi yakin senjata-senjata itu sudah diselundupkan untuk digunakan dalam kerusuhan baru-baru ini di negara itu.
Esfahani mengatakan, musuh berencana untuk memicu konflik bersenjata menggunakan senjata api dan membunuh warga sipil dalam upaya untuk menodai citra pembentukan Islam.
Pada pertengahan November, protes meletus di beberapa kota Iran atas keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar. Aksi yang awalnya berjalan damai itu berubah menjadi kekerasan.
Beberapa oknum disebut menyusup ke dalam demonstran untuk merusak properti publik dan pribadi dan secara acak menembaki semua orang di tempat kejadian.
Para pejabat Iran mengatakan, para penyusup itu didukung negara-negara asing, di antaranya adalah Washington dan Israel. Sementara itu, pihak berwenang sudah melaporkan jumlah kematian di antara warga sipil dan pasukan keamanan tetapi belum merilis angka resminya.