Minggu, 15/12/2019 19:22 WIB
Beijing, Jurnas.com - Pemerintah China menangguhkan tarif tambahan barang-barang Amerika Serikat/" style="text-decoration:none;color:red;">Amerika Serikat (AS) yang sedianya dijadwalkan akan berlaku pada Minggu (15/12), karena kedua negara beringsut menuju kesepakatan perdagangan awal.
Tarif baru itu direncanakan mulai berlaku hari ini, namun Menteri Keuangan China mengatakan tidak ada tarif baru yang akan diumumkan, dan bahwa Beijing siap bekerja dengan Washington untuk menjalin hubungan yang stabil.
Beijing akan menunda penambahan tarif 10 persen dan 5 persen yang direncanakan pada beberapa impor AS dan terus menangguhkan tarif tambahan pada mobil dan suku cadang buatan AS.
"China berharap, atas dasar kesetaraan dan saling menghormati, untuk bekerja dengan Amerika Serikat/" style="text-decoration:none;color:red;">Amerika Serikat, untuk menyelesaikan dengan baik keprihatinan utama masing-masing pihak dan mempromosikan perkembangan stabil hubungan ekonomi dan perdagangan AS-China," tambahnya.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Keputusan itu diambil setelah dua negara ekonomi terbesar dunia itu menyepakati perjanjian perdagangan "fase peretama" pada Jumat (13/12), dimana Beijing setuju untuk mengimpor setidaknya USD200 miliar dalam bentuk barang dan jasa AS tambahan selama dua tahun ke depan.
Namun keduanya, baik Washington maupun Beijing belum menandatangani perjanjian, yang akan mewakili terobosan besar dalam kebuntuan 21 bulan antara kedua pihak.
Sebelumnya, Washington sebelumnya mengancam akan mengenakan retribusi 15 persen akhir pekan ini dengan sekitar USD160 miliar ekspor China, termasuk barang-barang konsumen AS yang populer seperti elektronik dan pakaian.
China mengatakan akan merespons dengan tarif 25 persen untuk mobil AS dan tarif lima persen untuk suku cadang mobil.