Iran-Rusia Kerja Bareng Akhiri Dominasi Berita Barat

Rabu, 11/12/2019 08:32 WIB

Teheran, Jurnas.com - Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran Broadcasting (IRIB), mengatakan, pemerintah Iran dan Rusia harus bahu-membahu memerangi kampanye sewenang-wenang (unilateralisme) Amerika Serikat (AS).

"Selain kesamaan budaya, ekonomi, dan sosial, media kedua negara dihadapkan pada tantangan yang sama (juga)," kata Direktur IRIB Peyman Jebelli dalam pertemuan Komite Kerjasama Media Gabungan negara-negara di Moskow minggu lalu.

Jebelli tiba di ibukota Rusia sebelumnya pada Minggu (9/12) sebagai bagian dari delegasi yang dipimpin oleh Wakil Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam, Mohammad Khodadi.

Jebelli menjelaskan, konfrontasi dengan unilateralisme, yang terjadi di Barat, terutama di bawah kendali Paman Sam sebagai salah satu tantangan bersama.

Menurutnya kampanye yang dimotori AS berusaha untuk menabrak hukum dan standar internasional untuk memenuhi tuntutan egoisnya sendiri. Washington menggunakan media sebagai cara untuk mempertahankan kebijakan sepihaknya di panggung internasional.

"Sebagai dua negara, yang menghadapi masalah yang sama, kami cenderung meningkatkan kerja sama media kami untuk memerangi unilateralisme," pungkasnya.

Pertemuan tersebut memberikan kesepakatan antara para peserta tentang peningkatan kolaborasi yang sudah ada secara luas yang ada di antara portal media negara.

Mengomentari pertemuan pada awal April dengan direktur senior jaringan Russia Today, Jebelli juga menyebut kerja sama media Iran-Rusia sebagai langkah efektif untuk mengakhiri dominasi media Barat.

Pertemuan itu juga diikuti  Wakil Menteri Pengembangan Digital dan Komunikasi Media Massa Rusia, Volin Alexey Konstantinovich, yang mengatakan negara-negara itu adalah korban utama berita palsu dengan itikad buruk.

Ia mengatakan jaringan TV Rusia Zvezda (The Star), yang dijalankan Kementerian Pertahanan Rusia, siap untuk bekerja sama dengan media Iran di bidang-bidang yang menyangkut militer, persenjataan, dan angkatan bersenjata.

Menurut Konstantinovich, pertemuan itu juga mencakup kesepakatan atas pendekatan negara-negara terhadap Internet. Teheran dan Moskow, katanya, umumnya percaya, hukum dan peraturan nasional masing-masinglah yang seharusnya mengatur penggunaan ruang maya di dalam batas kedaulatan masing-masing negara.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya