Senin, 09/12/2019 09:40 WIB
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpotensi kehilangan segalanya, jika masih membandel.
Hal itu disampaikan di akun Twitternya tak lama setelah Korea Utara mengumumkan berhasil melakukan uji coba yang sangat penting.
"Kim Jong Un terlalu pintar dan memiliki banyak kerugian, semuanya sebenarnya, jika dia bertindak dengan cara yang bermusuhan. Ia menandatangani Perjanjian Denuklirisasi yang kuat dengan saya di Singapura," kata Trump merujuk pada pertemuan puncak pertamanya dengan Kim di Singapura pada 2018.
"Dia tidak ingin membatalkan hubungan istimewanya dengan Presiden AS atau mengganggu Pemilihan Presiden AS pada bulan November," katanya.
Donald Trump Dikabarkan Ingin Kendalikan Departemen Kehakiman dan FBI
Trump dan Sekutunya Perkuat Dasar untuk Melawan Potensi Kekalahan dalam Pemilu
Khawatirkan Poros Moskow-Pyongyang, Kyiv Selidiki Puing-puing Rudal Korea Utara di Ukraina
Pada Minggu (8/12), Media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan, Korea Utara berhasil melakukan tes sangat penting di situs peluncuran satelit Sohae-nya.
Wilayah ini merupakan tempat pengujian roket yang pernah dikatakan pejabat AS bahwa Korea Utara sudah berjanji akan menutupnya.
Uji coba yang dilaporkan itu dilakukan menjelang tenggat akhir tahun yang diberlakukan Korea Utara bagi AS untuk menghentikan desakannya pada denuklirisasi sepihak.
Pyongyang sudah memperingatkan akan mengambil "jalan baru" di tengah mandegnya perundingan dengan AS.
Ketegangan memanas menjelang tenggat akhir tahun yang ditetapkan Korea Utara, yang menyerukan AS untuk mengubah kebijakannya untuk menuntut denuklirisasi sepihak Pyongyang dan menuntut pembebasan dari hukuman sanksi.