Kamis, 28/11/2019 06:48 WIB
Baghdad, Jurnas.com - Pihak berwenang Irak melakukan patroli malam di kota suci Najaf setelah komplotan bertopeng menyerang dan membakar konsulat Iran.
Menurut polisi dan sumber-sumber pertahanan sipil, para perusuh memasuki kompleks dan membakar seluruh gedung konsulat Rabu malam.
Anggota staf di konsulat Iran dievakuasi di bawah perlindungan berat sebelum bangunan itu dibakar. Sejumlah pasukan keamanan mengalami luka-luka selama bentrokan dengan penyerang bertopeng.
Tak lama setelah insiden itu, pihak berwenang Irak mengumumkan jam malam di kota dan menutup jalan yang menghubungkan kota dengan provinsi tetangga.
AS Disebut Hadapi Bahaya Setiap Hari dari Militan yang Didukung Iran
Irak Ancam Akhiri Koalisi Pimpinan akibat Amerika Terus Menyerang
Timbulkan Destabilisasi, Baghdad Ingin Militer Amerika segera Keluar dari Irak
Setelah serangan terhadap konsulat Iran, Jurnalis dan analis politik Israel, Edy Cohen melontarkan pertanyaan pilihan kepada pengikutnya di akun Twitternya, antara melakukan aksi damai atau subversif ketika melawan Iran.
Sejauh ini, mayoritas responden (82%) memilih opsi damai. Pada Oktober sebelumnya, Cohen menyerukan revolusi Irak melawan pendudukan Iran.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengutuk serangan gedung konsulat Iran, dan mengatakan Republik Islam sudah menyampaikan keprihatinannya kepada Irak melalui saluran politik
Mousavi menekankan pentingnya menjamin keamanan misi diplomatik dan konsuler Iran di Irak dalam kerangka kerja peraturan dan konvensi internasional.
Pada awal Oktober, protes meletus di beberapa kota di Irak karena pengangguran dan kurangnya layanan dasar.
Demonstrasi dimulai kembali pada 25 Oktober setelah jeda sekitar dua minggu, tetapi mengalami perubahan yang tajam. Menurut angka resmi pemerintah, lebih dari 150 orang tewas diawal domonstrasi tersebut.
Polisi dan petugas medis memperkirakan bahwa lebih dari 300 orang tewas dan ribuan lainnya terluka sejauh ini selama protes di Irak.
Keyword : Konsulat IranKota NajafIrak