Ubah Istilah Radikal Cara Jokowi Cegah Radikalisme

Kamis, 31/10/2019 16:55 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan mengubah istilah radikalisme dengan manipulator agama untuk mencegah meluasnya paham radikalisme.

Demikian kata Jokowi palam rapat terbatas mengenai penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum, dan keamanan di kantor Presiden di Jakarta, Kamis (31/10).

Jokowi yang baru dilantik beberapa hari yang lalu itu menyarankan kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Memenko Polhukam), Mahfud MD untuk mengkaji istilah baru itu.

"Apakah ada istilah lain yang bisa kita gunakan," ujar Jokowi.

Hadir pada rapat terbatas ini, Memenko Polhukam, Mahfud MD, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, serta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnvian.

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic