Mentan Syahrul Datangi Kantor BPS Sinergikan Data Pertanian

Selasa, 29/10/2019 17:40 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendatangi gedung Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mencocokan data lahan antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan BPS.

"BPS dan Kementan harus saling menunjang untuk menemukan data yang akurat. Karena dengan akurasi, semua kegiatan dan program bisa berjalan dengan baik. Karena itu mulai hari ini saya yakin penyusunan data rampung dalam waktu yang cepat," ujar Syahrul di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).

Datang didampingi jajaran dirjen dan sejumlah pimpinan kementan yang membidangi data di Kementan, Syahrul mengaku bahagia karena BPS memberikan merespon positif dan memberikan dukungan sepenuhnya agar data diesuaikan.

"Intinya data pertanian mengikuti BPS," tegas Syahrul.

Meski demikian, Syahrul mengatakan, masih ada beberapa data yang masuk kategori data merah, dimana sebagian lahan yang ada perlu dilakukan penghitungan ulang.

"Memang ada data hijau yang sudah beres, kemudian ada kuning yang masih perlu dipantau dan ada data merah yang memang kita harus turun lagi ke lapangan. Tapi saya yakin datanya akan segera selesai," katanya.

Menurut Mentan, pengambilan data bisa menggunakan metode kerangka semple area (KSA) atau metode ubinan untuk memprediksi berapa banyak hasil produksi yang dihasilkan.

"Misalnya dengan ukuran penyusunan definisi sawah. Kan sawah itu kalaupun ditanami tembakau namanya masih tetap sawah. Itu namanya definisi yang harus dilakukan penyesuaian," katanya.

Syahrul menambahkan, pihaknya juga akan mendatangi Kementerian Administrasi Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) untuk berkoordinasi mengenai area lahan. Rencananya, kunjungan tersebut akan dilakukan pada Kamis (31/10) besok.

"Kita mau duduk bareng dan membicarakan apa metodelogi yang mereka pakai dalam melihat lahan baku sawah dan seperti apa," katanya.

Sementara Kepala BPS, Suhariyanto menyambut baik kedatangan Syahrul yang ingin bersinergi memperbaiki data secara bersama-sama.

Ia mengatakan, perbaikan data akan dimulai dengan pemetaan area baku kahan bersama enam lembaga pemerintah lain.

"Ini langkah bagus untuk menyatukan kekuatan bersama-sama dalam menyelesaikan data. Kita juga akan bekerja sama dengan enam lembaga pemerintah untuk menghitung peta-peta berwarna merah. Intinya kita menyatukan kekuatan dan saling mengisi," tukasnya.

TERKINI
Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun jadi 7,2 Juta Orang Pengamat Beri Catatan Soal Ide Presidential Club Prabowo Jokowi Ingatkan Jangan Sampai Alkes Tidak Berguna Karena Ketiadaan Dokter Industri Pengolahan jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I