Selasa, 29/10/2019 14:34 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mendorong mahasiswa melakukan riset dan inovasi, yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
Hal itu, menurut Bambang, merupakan bagian dari penerapan nilai-nilai Pancasila serta toleransi.
"Kita harapkan ketika mereka melakukan penelitian atau berkeinginan menciptakan inovasi, selalu berpikir bahwa hasil riset dan inovasi itu bisa bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat itu di sekelilingnya, baik kampus maupun tempat tinggal," kata Bambang di Jakarta pada Selasa (29/10).
Bambang menjelaskan, masa depan Indonesia yang saat ini masih berstatus sebagai negara berkembang, juga tergantung kepada bagaimana mahasiswa menerapkan toleransi aktif.
Menteri Nadiem: Hari Pancasila Momentum Bumikan dan Warisi Gagasan Soekarno-Hatta
I3L Kembangkan Inovasi Mahasiswa Lewat Ajang SKINOVATION
PKS Sesalkan Sikap Pemerintahan Jokowi-Amin Hapus Jejak Habibie
Pasalnya, Indonesia memiliki kohevisitas sosial yang kuat. Ini, kata Bambang, merupakan modal penting untuk menempatkan Indonesia menjadi negara maju.
"Sehingga yang namanya kebersamaan dan upaya untuk selalu berpikir maju harus menjadi dasar saat mereka menjalankan toleransi aktif tadi," ujar dia.
Bambang menambahkan, mahasiswa juga dituntut menerapkan Pancasila sesuai dengan konteks kekinian. Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia menghadapi tantangan ekonomi digital di era Revolusi 4.0.
"Mahasiswa harus adaptif, menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sekarang jauh lebih cepat dan dinamis dibandingkan dulu," tandas dia.
Keyword : Menristek Bambang Brodjonegoro Inovasi Mahasiswa