Diusir dari Suriah, Pasukan AS Merapat ke Irak

Senin, 21/10/2019 02:16 WIB

Washington, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper mengatakan, semua pasukan AS yang ditarik dari timur laut Suriah akan dipindahkan ke Irak barat.

"Penarikan AS terus berlanjut dari timur laut Suriah. Kami sudah berbicara berminggu-minggu bukan berhari-hari," kata Esper kepada wartawan dalam perjalanan ke Timur Tengah.

Ia juga menempatkan jumlah pasukan AS yang pindah ke Irak sekitar 1.000."Rencana saat ini adalah menggesr pasukan itu untuk ditempatkan kembali di Irak barat," ujarnya.

Dalam perubahan besar-besaran pada kebijakan militer AS, Gedung Putih mengumumkan pada 6 Oktober bahwa AS akan menarik pasukannya dari timur laut Suriah, membuka jalan bagi serbuan Turki ke wilayah tersebut.

Tiga hari kemudian, Turki melancarkan serangan dengan tujuan membersihkan wilayah utara Suriah di dekat perbatasannya dengan militan Kurdi yang didukung AS, yang dipandang sebagai teroris yang terkait dengan militan pencari otonomi lokal dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Esper mengklaim, pasukan AS yang masuk ke Irak akan memiliki dua misi, termasuk membantu mempertahankan Irak dan melakukan kampanye yang diduga melawan kelompok teroris Islamic State Iraq and Syria (ISIS/Daesh)

"Segala sesuatunya dapat berubah antara sekarang dan kapan pun kita menyelesaikan penarikan, tetapi itu adalah rencana permainan sekarang," katanya.

Espe lebih mengatakan, sudah berbicara dengan rekannya dari Irak tentang rencana AS. Pasukan tambahan diperkirakan akan menambah lebih dari 5.000 tentara AS yang sudah berbasis di Irak.

Di tempat lain dalam sambutannya, Esper mengatakan akan berdiskusi dengan sekutu NATO lainnya pada pertemuan minggu depan tentang apa yang dia sebut misi kontra ISIS.

Pada hari Kamis, Ankara setuju untuk menghentikan serangannya ke Suriah selama 120 jam sementara AS memfasilitasi penarikan militan Kurdi dari zona aman 20 mil di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.

Kepala Pentagon mengatakan bahwa gencatan senjata yang diperantarai AS di Suriah timur laut pada umumnya berlangsung.

"Saya pikir secara keseluruhan gencatan senjata umumnya tampaknya bertahan, kami melihat stabilisasi garis, jika Anda mau, di tanah, dan kami memang mendapatkan laporan kebakaran yang terputus-putus, ini dan itu, itu tidak mengejutkan saya," katanya.

Esper juga mengklaim bahwa Gedung Putih masih berhubungan dengan militan YPG Kurdi dan bahwa mereka tampaknya terus mempertahankan penjara di Suriah timur laut. (Prestv)

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati