Direktur Data Indonesia Sebut Perekonomian Indonesia Rapuh

Jum'at, 11/10/2019 14:10 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Data Indonesia Herry Gunawan menyebut perekonomian Indonesia masih rapuh, dan daya beli masyarakat sangat lemah.

"Kinerja penerimaan negara pada 2019 mengkhawatirkan, karena realisasinya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Herry saat diskusi Forum Tebet (Forte) Jumat, (11/10/2019).

Herry membeberkan, sepanjang Januari hingga Agustus, penerimaan negara dan hibah baru mencapai 55 persen. Turun dibanding pementara periode yang sama tahun lalu yang sudah mencapai 61 persen.

"Dalam kondisi tersebut, defisit anggaran hingga akhir 2019 kemungkinan mencapai Rp305 triliun," jelasnya.

Akibat kondisi ini, lanjut Herry, pemerintah berpeluang untuk semakin rajin mencari utang yang lebih besar untuk menutup defisit anggaran.

"Utang selalu jadi solusi. Padahal saat ini, risikonya semakin tinggi," ungkapnya.

Herry mengibaratkan, ekonomi Indonesia saat ini seperti tubuh manusia yang kondisinya sedang meriang. Seluruh persendian terasa nyeri.

"Namun obat generik yang diberikan masih sama, ilusi," tegas Herry.

TERKINI
KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi KPK: Investasi Fiktif di PT Taspen Mencapai Ratusan Miliar Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional