Agro Gemilang Sukses Naikkan Ragam Ekspor Banten

Rabu, 09/10/2019 22:57 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Data automasi IQFAST diwilayah kerja Karantina Pertanian Cilegon mencatat tren peningkatan ekspor komoditas pertanian asal Banten.

Demikian kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Berantam), Ali Jamil saat melakukan monitoring pemeriksaan karantina di gudang pemilik, PT Golden Green Mills , Cilegon, Rabu (9/10).

Bukti bahwa ekspor komoditas Banten meningkat dilihat dari ragam komoditas hingga September 2019. Tercatat ada 23 jenis komoditas dibanding periode yang sama di tahun 2018 hanya 15 jenis.

Penambahan jenis komoditas masing-masing adalah akar pasak bumi, daun sirsak kering, kelor, gandung pellet, herbarium, gandum olahan, rumput laut dan tepung terigu.

Indikator lainnya adalah jumlah eksportir, yang bertambah empat sehingga menjadi 16 eksportir dan negara tujuan ekspor menjadi 31 negara. Tambahan 6 negara tersebut adalah Jepang, Afrika Selatan, Tonga, Irak, East Timor dan Timor Leste.

"Program Agro Gemilang yang telah dicanangkan pak Mentan (Andu Amran Sulaiman) di awal tahun ini oleh mulai memetik hasil, salah satunya di Banten," kata ujar Jamil.

Menurut Jamil, program Ayo Gerakan Ekspor komoditas pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa yang digagas pihaknya adalah berupa bimbingan teknis bagi pelaku usaha dibidang agribisnis, khususnya kaum muda atau yang baru mulai memasuki pasar ekspor.

Seperti diketahui di era perdagangan global saat ini, pemenuhan persyaratan teknis Sanitary and Phytosanitary (SPS) pada produk pertanian yang akan diekspor menjadi syarat mutlak.

Untuk itu, Barantan dengan tugas dan fungsi sebagai fasilitator perdagangan produk pertanian menjadi garda terdepan dalam mengawal produk ekspor pertanian.

"Selaku otoritas karantina, kami menjadi penjamin kesehatan dan keamanan produk agar dapat diterima di negara tujuan ekspor," tambah Jamil.

Program ini dilakukan secara serentak di Unit Kerja Karantina Pertanian seluruh Indonesia dan terus dipantau peningkatan kinerja eksportasinya.

"Jika ada hambatan, kita mitigasi dan carikan solusinya bersama-sama dengan direktorat teknis, pemerintah daerah, asosiasi dan pelaku usaha. Juga jika ada hambatan dengan negara mitra dagang, kamipun lakukan upaya harmonisasi persyaratan teknis," tambahnya.

Pada saat yang sama, Kepala Barantan juga melepas komoditas ekspor asal Provinsi Banten dengan total volume 916 ribu metric ton atau senilai Rp3,7 miliar.

Produk berupa olahan dari sub sektor tanaman pangan masing-masing adalah Corn Starch, Wheat Brand, Whead Flour ke negara Philiphina dan Papua New Guinea.

"Bersama dengan seluruh staleholder kita optimalkan program Agro Gemilang agar bisa mendongkrak kinerja ekspor pertanian," kata Jamil.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama menjaga status kesehatan hewan dan tumbuhan agar produk pertanian kita aman dikonsumsi, lestari dan laris di pasar global," pungkasnya.

TERKINI
KPU Siap Hadapi 297 Perkara PHPU Pileg 2024 Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini MK Mulai Gelar Sidang Perkara PHPU Pileg 2024