Iran Bebaskan Dua Blogger Australia

Minggu, 06/10/2019 17:51 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Iran membebaskan dua blogger Australia yang dipenjara berbulan-bulan, Sabtu (05/10) waktu setempat.

Wanita kewarganegaraan ganda Inggris-Australia, Jolie King, dan kekasihnya dari Australia, Mark Firkin, telah melakukan perjalanan keliling dunia sejak 2017 untuk mendokumentasikan petualangan mereka sebagai blogger online.

Polisi Iran menangkap mereka awal tahun ini karena diduga menerbangkan drone tanpa izin. Para pejabat membatalkan semua tuduhan terhadap mereka setelah mereka menghabiskan beberapa bulan di penjara.

"Kami sangat senang dan lega bisa kembali ke Australia dengan aman bersama orang-orang yang kami cintai," kata pasangan itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan dilansir UPI.

"Sementara beberapa bulan terakhir sangat sulit, kami tahu itu juga sulit bagi mereka yang kembali ke rumah mengkhawatirkan kami," tambah pasangan itu. "Kami berterima kasih atas upaya pemerintah Australia dalam membantu mengamankan pembebasan kami, dan kami berterima kasih kepada keluarga dan teman-teman kami atas cinta dan dukungan mereka."

Pasangan itu berada dalam kesehatan yang baik dan dalam semangat yang baik, dan mereka telah dipersatukan dengan keluarga mereka, kata Menteri Luar Negeri Marise Payne.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menghubungi duta besar Iran untuk menuntut pembebasan pasangan itu.

Para blogger perjalanan memasuki Iran sebagai bagian dari perjalanan dari Asia ke Inggris. Pengikut daring takut ada yang salah setelah mereka tidak memposting selama beberapa minggu.

"Hei kalian, kami semakin khawatir, tidak ada posting atau episode selama lebih dari sebulan," tulis salah seorang pengikutnya. "Semoga kamu baik-baik saja dan aman."

Pasangan itu ditahan di penjara Evin, utara Teheran, yang digunakan untuk menampung para tahanan politik.

Warga Australia lainnya, akademisi Melbourne Kylie Moore-Gilbert, telah berada di penjara yang sama selama hampir setahun. Dia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah dihukum karena melakukan spionase.

Pejabat Australia mengambil bagian dalam perundingan jangka panjang untuk membebaskan akademisi berpendidikan Cambridge itu, kata Payne.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya