Selasa, 24/09/2019 07:45 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Jutaan orang di Indonesia menyaksikan langit berubah merah darah pada akhir pekan, karena sebuah fenomena yang dikenal sebagai efek Hamburan Rayleigh.
Para ahli mengatakan langit merah disebabkan oleh asap dan kabut dari kebakaran hutan di wilayah Lingkar Pasifik, yang naik ke atmosfer atas.
Partikel-partikel dari api menyaring panjang gelombang biru dan hijau sehingga menyebarkan panjang gelombang merah, oranye dan kuning untuk menciptakan efek.
"Jika matahari berada di atas kepala dan Anda melihat ke atas, Anda akan melihat di garis matahari, sehingga akan tampak bahwa lebih banyak langit berwarna merah," kata Profesor Ilmu Sosial Universitas Singapura Koh Tieh Yong kepada BBC News.
Chile Mulai Masa Berkabung Usai Kebakaran Hutan yang Tewaskan 112 Orang
DPR Dukung KLHK Perbanyak Pelibatan Masyarakat dalam Mitigasi Karhutla
Korban Kebakaran Maui Gugat Pemilik yang Lahannya Ditumbuhi Rumput Liar
Fenomena ini tidak meningkatkan suhu udara. Terakhir kali langit di Indonesia berubah merah adalah setelah letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991, yang mewarnai atmosfer selama berbulan-bulan.
Keyword : Kebakaran HutanLangit Merah