Senin, 16/09/2019 09:55 WIB
Jakarta, Jurnas.com – Badan Kesehatan Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebutkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kehabisan dana yang dibutuhkan untuk memerangi wabah mematikan Ebola di Republik Demokratik Kongo.
Dalam sebuah pembaruan tentang wabah itu, WHO mengatakan telah menerima $ 55 juta dalam pendanaan, hanya seperlima dari uang yang katanya dibutuhkan untuk menyelesaikan rencana respons strategis di DRC hingga akhir 2019.
Organisasi itu mengatakan perlu $ 287 juta untuk membantu kelompok afiliasi mengurangi virus dan setidaknya $ 120 juta untuk menjaga operasinya berjalan. Uang yang telah diterima sejauh ini diproyeksikan habis pada awal Oktober.
"Sumber daya lebih lanjut diperlukan untuk membiayai tanggapan hingga Desember 2019, dan WHO meminta para donor yang murah hati untuk memberikan dukungan," katanya dalam sebuah pernyataan dilansir UPI.
WHO Temukan Cacar Monyet Strain Mematikan Baru di Kongo
Nigeria dan Kongo Melaju Semifinal Piala Afrika 2023
Mo Salah Absen, Mesir Keok di Tangan Kongo
Lebih dari 3.100 orang telah terjangkit Ebola di antara tiga provinsi DRC dan sekitar 2.100 telah meninggal. Para ahli mengatakan jumlah sebenarnya korban tentu lebih tinggi karena beberapa warga Kongo yang sakit meninggal di rumah tanpa catatan resmi, dan karenanya tidak dapat ditambahkan ke jumlah korban resmi. Serangan militan terhadap rumah sakit DRC juga menghambat perawatan virus.
Wabah DRC sekarang menjadi yang paling mematikan kedua dalam sejarah hanya setelah penyebaran yang menewaskan lebih dari 11.300 orang antara 2013 dan 2016.
Keyword : Organisasi Kesehatan Dunia Virus Ebola Kongo