Selasa, 03/09/2019 18:15 WIB
Jakarta, Jurnas.com- Kecelakaan maut yang melibatkan 21 kendaraan di tol Cipularang, menarik perhatian dari berbagai pihak. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, harus ada evaluasi terkait peristiwa yang menyebabkan delapan orang meninggal dunia itu.
“Kami prihatin atas kejadian itu dan memang harus ada evaluasi yang mendasar,” sebut Budi di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).
Atas insiden tersebut, Budi telah memerintahkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), untuk menangani kejadian naas itu. “Saya menugaskan Dirjen Darat dan KNKT untuk evaluasi, selain hal-hal yang sudah terlihat kasat mata yang tidak taat aturan dan sebagainya,” lanjutnya.
Budi juga menambahkan, untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab utama dari kecelakaan itu, pihaknya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk menganalisa tabrakan beruntun tersebut.
Mudik 2023, Korlantas Siapkan Contra Flow di Tol Cipularang
Jasa Marga Buka Akses Darangdan Tol Cipularang saat Natal-Tahun Baru
Ini Jenis Kendaraan yang Bisa Lalui Tol Padaleunyi
“Mungkin kita (Kemenhub) butuhkan kalau yang berkaitan dengan teknis, struktural, kita butuhkan paling tidak satu minggu untuk menganilasa apa yang terjadi. Karena yang sering terjadi di KM 90 ini kita harus evaluasi,” jelasnya.
Sebelumnya, telah terjadi kecelakaan di tol Cipularang, tepatnya di KM 91 Bandung arah Jakarta. Kecelakaan itu melibatkan 21 kendaraan, baik kendaraan pribadi, truk, bus, dan kontainer. Kecelakaan beruntun tersebut, menyebabkan juga terbakarnya beberapa kendaraan.
Keyword : Cipularang Biudi Karya