Rusia Perpanjang Penahanan Mata-mata AS

Jum'at, 23/08/2019 23:45 WIB

Moskow, Jurnas.com - Pengadilan Rusia memperpanjang penahanan pra-persidangan hingga dua bulan ke depan terhadap seorang mantan marinir Amerika Serikat (AS), Paul Whelan, yang ditahan dengan tuduhan mata-mata sejak Desember.

Pengadilan memerintahkan Whelan ditahan hingga akhir Oktober, di saat muncul laporan bahwa pihak berwenang berencana untuk menyelesaikan penyelidikan dalam dua minggu, dan menyajikan tuduhan yang pasti.

Whelan, yang menyangkal tuduhan terhadapnya, mengatakan sidang pengadilan hanya membuang-buang waktu.

"Ini hanya acara anjing dan kuda poni untuk media. Kami tidak melakukan apa-apa sama sekali. Kami hanya duduk dan berjalan bolak-balik," kata Whelan dilansir dari CNA, pada Jumat (23/8).

Whelan, yang memegang paspor AS, Inggris, Kanada dan Irlandia, ditahan oleh agen-agen dari Layanan Keamanan Federal Rusia di sebuah kamar hotel Moskow pada 28 Desember, setelah seorang kenalan Rusia memberinya flash drive yang menurut pengacaranya berisi foto liburan, tetapi yang sebenarnya menyimpan informasi rahasia.

Whelan yakin bahwa dia diatur dalam sebuah konspirasi bermotivasi politik, serta korban "penculikan politik", di mana rezim memaksanya membuat pengakuan palsu.

Whelan juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia menderita cedera saat di penjara, yang terjadi ketika dia dipindahkan dari satu sel ke sel lainnya.

"Aku berdiri di sini dengan sangat kesakitan. Itu tidak manusiawi," tegas dia.

TERKINI
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari Kolabs di Lagu `Florida!!!`, Florence Welch Puji Taylor Swift Membumi di Tengah Ketenarannya Begini Reaksi Charlie Puth Disebut Taylor Swift di Album The Tortured Poets Department Megan Fox dan Machine Gun Kelly Kembali Mesra setelah Putus Tunangan