Rabu, 21/08/2019 13:47 WIB
Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Washington fokus pada persiapan "sehari setelah" jatuhnya Presiden Venezuela, Nicolas Maduro di tengah kebijakan perubahan pemerintah yang terus-menerus dari pemerintahan Donald Trump.
Pernyataan itu disampaikan Laksamana Angkatan Laut AS, Craig Faller, di tengah latihan maritim gabungan UNITAS dengan pasukan sekutu Amerika Latin, di Rio de Janeiro, Brazil.
Sembari menekankan pentingnya mempertahankan irama tekanan terus-menerus terhadap pemerintah tidak sah di Caracas, Faller, memperingatkan adanya sistem senjata tangguh Venezuela.
Ia mengecam Rusia, Kuba dan China karena mendukung pemerintah Maduro dalam menghadapi tekanan yang dipimpin AS untuk memaksa menggulingkan Maduro.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Ia juga menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya pengaruh China di Brasil di tengah laporan, Beijing sudah muncul sebagai investor asing terbesar di negara terbesar Amerika Selatan.
Faller sebelumnya berbicara kepada wartawan tentang upaya Washington yang terus-menerus melawan administrasi Maduro.
"Fokus pemerintah AS terus memberika tekanan yang terfokus dan ditargetkan pada rezim yang tidak sah untuk memastikan ada transisi ke pemerintahan yang demokratis dan sah," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa latihan perang UNITAS juga berfungsi untuk mengirim pesan kepada dunia terkait apa yang dapat dilakukan demokrasi yang bekerja sama di berbagai ancaman.