Selasa, 20/08/2019 06:28 WIB
Doha, Jurnas.com - Pemerintah Al Khalifa yang berkuasa di Bahrain mengumumkan gabung dengan koalisi Amerika Serikat (AS) menjaga Teluk Persia.
Lewat pengumuman yang disampaikan pada Senin (19/8), pihak berwenang Bahrain mengkonfirmasi bahwa mereka bergabung dengan AS.
Menurut Kantor Berita Bahrain, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa mengonfirmasi partisipasi Kerajaan Bahrain dalam menjaga keselamatan navigasi laut internasional dan mengamankan koridor internasional untuk perdagangan dan energi di wilayah tersebut.
Pengumuman dari Manamah datang saat AS terisolasi di antara sekutu tradisionalnya, seperti Inggris, di tengah upaya untuk meyakinkan mereka bergabung dengan Operasi Sentinel, yang konon bertujuan melindungi kapal-kapal komersial yang melintasi Teluk Persia.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
"Aliran bebas perdagangan di seluruh perairan internasional adalah kunci utama ekonomi global. Kami menghargai kepemimpinan dan dukungan Kerajaan Bahrain dalam mencegah agresi dari pembatasan kebebasan," ujar Komando Pusat AS, Jenderal Frank, dalam sebuah pernyataan.
"Ancaman terhadap arus perdagangan bebas adalah masalah internasional yang membutuhkan solusi internasional, dan kami senang Kerajaan Bahrain akan menjadi bagian dari solusi itu," sambungnya.
Iran sebelumnya memperingatkan bahwa upaya AS itu akan membuat tidak aman di Teluk Persia dan Selat Hormuz yang strategis. Ia menyebut tindakan AS itu hanya alasan untuk membangun militer di wilayah ini.
Teheran sudah menegaskan bahwa Negeri Para Mullah siap untuk membela kepentingannya di wilayah tersebut.
Keyword : Teluk PersiaAmerika SerikatBahrain