China Ditetapkan sebagai Manipulator Mata Uang

Selasa, 06/08/2019 14:25 WIB

Washington, Jurnas.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Steve Mnuchin, secara resmi menetapkan China sebagai manipulator mata uang pada Senin (5/8) waktu setempat.

"Menteri (Steve Mnuchin), di bawah naungan Presiden Trump, hari ini menetapkan bahwa China adalah Manipulator Mata Uang," kata Kementerian Keuangan AS, dilansir dari Anadolu.

Pernyataan itu mencuat menyusul langkah konkret China untuk mendevaluasi mata uangnya sembari mempertahankan cadangan devisa yang substansial, meskipun Beijing sudah menggunakan cara tersebut secara aktif di masa lalu.

"Ini adalah pengakuan terbuka Bank Rakyat China (PBOC) bahwa mereka memiliki pengalaman panjang dalam memanipulasi mata uangnya dan siap untuk melakukannya secara berkelanjutan," tulis pernyataan itu, merujuk pada pernyataan bank sentral China.

Tiga indeks saham utama AS turun pada Senin (5/8), dengan rata-rata industri Dow Jones merosot lebih dari 760 poin setelah China mendevaluasi mata uangnya ke level terendah selama lebih dari 10 tahun dalam upaya untuk melunakkan serangan tarif AS.

Dow turun sebanyak 961 poin, atau hampir 3 persen, sebelum pulih dan ditutup pada 767, sementara S&P 500 turun 87 poin dan Nasdaq Composite turun 278 poin.

Perang dagang antara dua ekonomi utama dunia tersebut mengguncang pasar global karena hingga saat ini tidak ada kejelasan soal kesepakatan perdagangan antara kedua negara.

TERKINI
BPOM Pastikan AstraZeneca Tidak Lagi Dipergunakan di Indonesia Dinilai Perkuat Ekosistem, BUMN Pangan dan Pupuk Bakal Digabungkan Transformasi BUMN Butuhkan Waktu Hingga 15 Tahun Simpanan Uang di Bank diatas Rp5 Miliar Melesat Naik