Rabu, 17/07/2019 14:15 WIB
Teheran, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menolak mengkritik akuisisi Turki atas sistem rudal Rusia yang ditentang Pentagon dan NATO. Ia mengatakan, Ankara terpaksa memboyong S-400 karena pendahulunya, Barack Obama.
Pada komentar pertamanya sejak Turki mulai menerima pengiriman sistem S-400 Jumat lalu, Trump mengatakan, memahami mengapa Ankara memilih membeli rudal Rusia.
"Saya memiliki hubungan baik dengan Presiden Recep TayyipErdogan," kata Trump kepada wartawan.
"Ini adalah situasi yang sangat sulit bagi mereka. Dan ini adalah situasi yang sangat sulit yang telah kami putuskan. Kami akan melihat apa yang terjadi. Tapi itu tidak benar-benar adil," ujar Trump tanpa menyebutkan sanksi Washington atas pembelian S-400 itu.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Disebut sebagai situasi kompleks, Trump mencatat Pentagon telah menangguhkan Turki untuk berpartisipasi dalam program produksi jet tempur F-35 NATO dan dari pembelian yang direncanakan untuk 100 F-35.
"Karena mereka memiliki sistem rudal yang dibuat di Rusia, mereka sekarang dilarang membeli lebih dari 100 pesawat. Saya akan mengatakan bahwa Lockheed tidak benar-benar bahagia. Itu banyak pekerjaan," kata Trump, merujuk pada produsen F- 35..
Menyusul pertemuannya dengan presiden AS selama KTT G20 di Jepang bulan lalu, pemimpin Turki mengklaim, Trump telah meyakinkannya, Washington tidak akan menjatuhkan sanksi pada Ankara. Namun klaim Erdogan tidak dikonfirmasi oleh pemerintah AS.
Komentar Trump tampaknya membuat berselisih dengan Kongres dan pandangan Pentagon, bahwa menempatkan sistem S-400 bersama F-35 adalah ancaman bagi sistem udara AS dan NATO.
Keyword : S-400 RusiaAmerika SerikatBarack Obama